"Cieee...mesranya," teriak awak media di ruang jumpa pers saat melihat momentum itu.
Saat jumpa pers, baik Jokowi, Megawati dan Ganjar juga saling memuji. Megawati mengatakan bahwa hubungannya dengan Jokowi baik-baik saja.
"Alhamdulillah saya merasa bangga dan berterimakasih karena pak Jokowi sudah hadir dalam acara Rakernas ini. Saya sama pak Jokowi tidak janjian, tapi itu mengekspresikan bahwa saya dan pak Jokowi sering, bukan sering tapi satu tujuan dalam membangun bangsa ini," kata Megawati.
Megawati juga membela Jokowi yang diserang terkait pembangunan infrastruktur. Kata Megawati, orang yang menyerang Jokowi kurang bijaksana.
"Kalau kita lihat, kerja pak Jokowi itu dari pak Jokowi satu sampai pak Jokowi dua itu kan kelihatan sekali. Jadi kalau ada orang sepertinya menutup mata, mengatakan bahwa kerja pak Jokowi itu membuat transportasi dalam pengertian jalan itu, ya saya pikir ya orang itu kurang bijaksana," tegasnya.
Termasuk saat Megawati menjawab pertanyaan wartawan, apakah ia menekan presiden Jokowi terkait ia yang cawe-cawe dalam Pilpres 2024. Megawati dan Jokowi tertawa bersama mendengar pertanyaan itu.
"Lho lho apa sih, wartawan kok suka nakal sih. Ngapain ya nekan presiden lho itu yang harus bisa dibedakan. Saya ini orang yang taat aturan. Kalau ditanya ingetin aja pak Jokowi kan yang dipilih ibu, iya tapi yang memilih rakyat Indonesian. Setelah dilantik, ya saya hormati sebagai presiden saya. Kalau dibilang neken, saya caranya gimana. Nanti pak Jokowi bisa marah sama saya, ini aja lihat loh pasukannya kaya gini. Mana saya punya pasukan kaya gini," jawab Megawati disambut tawa Jokowi dan Ganjar.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga memuji Megawati dan PDIP yang telah menggelar rakernas dengan tema fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Menurutnya, ini adalah dari mempersiapkan Indonesia sebagai negara maju.
"Tadi saya menyampaikan mengenai tantangan yang dihadapi negara kita utamanya dalam kesulitan global yang sering saya sampaikan baik krisis pangan, energi, keuangan dan adanya perang. Tantangan seperti itu harus kita ketahui bersama sehingga PDIP bisa mendesign sebuah rencana besar nantinya ke depan jika diberikan kesempatan untuk mengelola negara ini," katanya.
Sehingga, bayangan bayangan yang tadi ia sampaikan paling tidak bisa dipersiapkan perencanaan terlebih dahulu.
"Meski begitu, ada kesempatan besar dalam membawa negara ini masuk negara maju dalam 13 tahun ke depan. Ini tentu saja akan lebih baik kalau perencanaan besarnya disiapkan mulai dari sekarang dalam rakernas PDIP ini," ucapnya.