Mohon tunggu...
Alya Faradillah
Alya Faradillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Airlangga

Saya hobi berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Positif Parenting untuk Anak

27 Desember 2024   18:50 Diperbarui: 27 Desember 2024   18:50 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

2. Pola Asuh Otoriter 

Pola asuh otoriter, yaitu ketika orang tua menerapkan aturan dan batasan yang mutlak harus ditaati, tanpa memberi kesempatan pada anak untuk berpendapat, jika anak tidak mematuhi akan diancam dan dihukum. Pola asuh otoriter ini dapat menimbulkan hilangnya kebebasan pada anak, kurangnya inisiatif dan aktivitasnya, sehingga anak menjadi tidak percaya   diri pada kemampuannya.

 3. Pola Asuh Demokratis 

Pola asuh demokratis yaitu menanamkan disiplin kepada anak, dan menghargai kebebasan yang tidak mutlak, dengan bimbingan yang penuh pengertian antara anak dan orang tua, memberi penjelasan secara rasional dan obyektif jika keinginan dan pendapat anak tidak sesuai. Dalam pola asuh ini, tumbuh rasa tanggung jawab pada anak, dan pada akhirnya, anak mampu bertindak sesuai dengan norma yang ada.

Referensi:

Modul "Komunikasi dalam Pengasuhan", Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas, 2018 

Direktorat Pendidikan Keluarga. (2017). Buku Saku Komunikasi Efektif, Jakarta: Kemendikbud 

Direktorat Pendidikan Keluarga. (2017). Buku Saku   Pengasuhan Positif, Jakarta: Kemendikbud 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun