2. Pola Asuh OtoriterÂ
Pola asuh otoriter, yaitu ketika orang tua menerapkan aturan dan batasan yang mutlak harus ditaati, tanpa memberi kesempatan pada anak untuk berpendapat, jika anak tidak mematuhi akan diancam dan dihukum. Pola asuh otoriter ini dapat menimbulkan hilangnya kebebasan pada anak, kurangnya inisiatif dan aktivitasnya, sehingga anak menjadi tidak percaya  diri pada kemampuannya.
 3. Pola Asuh DemokratisÂ
Pola asuh demokratis yaitu menanamkan disiplin kepada anak, dan menghargai kebebasan yang tidak mutlak, dengan bimbingan yang penuh pengertian antara anak dan orang tua, memberi penjelasan secara rasional dan obyektif jika keinginan dan pendapat anak tidak sesuai. Dalam pola asuh ini, tumbuh rasa tanggung jawab pada anak, dan pada akhirnya, anak mampu bertindak sesuai dengan norma yang ada.
Referensi:
Modul "Komunikasi dalam Pengasuhan", Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas, 2018Â
Direktorat Pendidikan Keluarga. (2017). Buku Saku Komunikasi Efektif, Jakarta: KemendikbudÂ
Direktorat Pendidikan Keluarga. (2017). Buku Saku  Pengasuhan Positif, Jakarta: KemendikbudÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H