Mohon tunggu...
Alya Dwi Arianty
Alya Dwi Arianty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Kimia UNIMUS

Hobi saya menulis, saya ambisius, saya tertarik dengan bidang pendidikan dan psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Puisi Bunga dan Tembok Karya Wiji Thukul (Ekokritik) dengan Menggunakan Teori Strukturalisme

22 November 2023   15:31 Diperbarui: 3 Maret 2024   20:25 4042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

menyemarakkan kehidupan

Tembok yang menjulang tinggi

menjaga ketat ruang-ruang

menjebak erat waktu-waktu

menyembunyikan kebusukan

menyedot kekuatan

```

Irama ini menunjukkan adanya keseimbangan dan keselarasan antara bunga dan tembok, tetapi juga adanya perbedaan dan pertentangan antara keduanya. Irama ini juga menunjukkan adanya gerak dan aksi yang dilakukan oleh bunga dan tembok dalam puisi.

Majas

Majas adalah gaya bahasa yang digunakan oleh penulis untuk memberikan makna kiasan atau figuratif pada kata-kata dalam sebuah puisi. Majas dapat menimbulkan efek estetis dan emosional yang memperkaya makna puisi. Puisi Bunga dan Tembok menggunakan beberapa majas, antara lain:

- Metafora, yaitu perbandingan dua hal yang berbeda tanpa menggunakan kata penghubung, seperti bunga dan tembok. Metafora ini digunakan untuk menggambarkan konflik antara alam dan manusia, khususnya antara keindahan, kehidupan, dan kebebasan dengan kekerasan, kematian, dan penindasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun