Mohon tunggu...
Nur Cahyo
Nur Cahyo Mohon Tunggu... Konsultan - HRD Koplak

Curhat HRD Koplak

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Beda Gaya Gerak Cepat Polisi & Netizen di Penembakan Dallas Amerika & Thamrin

9 Juli 2016   07:38 Diperbarui: 9 Juli 2016   07:42 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Jumat kemarin (waktu Indonesia) atau Kamis pukul 20.45 (waktu Amerika) terjadi penembakan terhadap 11 polisi di Dallas Amerika Serikat oleh segerombolan orang tak dikenal. 5 polisi meninggal dan 6 sisanya kritis. Penembakan dilakukan oleh Sniper terlatih dan terencana, terjadi pada saat aksi unjuk rasa demonstran saat memprotes penembakan 2 orang kulit hitam oleh polisi (Philando Castile di Minnesota dan Alton Sterling di Louisiana).

Pelaku penembakan Dallas sendiri terdiri dari 4 orang, pentolannya adalah Micah Xavier Johnson (25), seorang kulit hitam asal Mesquite, Texas. Saat bernegosiasi dengan polisi menyatakan tidak terafiliasi dengan kelompok teroris manapun dan murni mengatakan targetnya memang polisi, sebagai bentuk protes terhadap penembakan 2 orang kulit hitam.  Walaupun akhirnya ia harus tewas di tangan robot (dengan bom) yang dikirim polisi saat melakukan negosiasi. Sementara 3 lainnya sudah tertangkap, satu diantaranya adalah wanita. 

Kepala Kepolisian Dallas menyatakan ia belum yakin bahwa semua pelaku telah tertangkap dan masih terus melakukan pengejaran dan penyelidikan. Presiden Obama langsung mengadakan konfrensi pers atas penembakan di Dallas ini.

( dirangkum dari berbagai sumber media massa nasional dan luar negeri )  

Yakin penembakan ini nggak terkait dengan rentetan kejadian bom dan penembakan yang terjadi di Indonesia dan di belahan dunia lain ?  

Motifnya seragam, bahkan sama dengan kejadian penembakan di Thamrin awal tahun 2016.  

Persamaan Kasus Dallas dan Thamrin : 

1. Dilakukan di tempat umum, di Dallas terjadi downtown Dealey Plaza (lokasi yang sama dengan lokasi tertembaknya, Kennedy 1963), terbuka 

2. Pelaku merupakan gerombolan namun tidak banyak (sekitar 4 orang) sama dengan pelaku di Thamrin. Tanpa topeng dan hanya menggunakan baju biasa serta membawa tas tangan.  

3. Targetnya polisi. di Thamrin dan Dallas sama, polisi lalu lintas pun kena tembak.  Dilakukan dengan kasak kusuk lebih dahulu dan kemudian mencari perhatian polisi. Polisi yang ada saat itu tentunya Polantas. 

4. Gerombolan pelaku di Dallas dan Thamrin sama-sama bergerak di kerumuman massa, tanpa merasa takut dikeroyok, Mereka punya keyakinan yang tinggi bahwa massa akan takut dengan mereka. 

Pola yang sama antara penembakan di Dallas dengan di Thamrin ini menarik buat dianalisa, terkait dengan respon cepat polisi, pejabat negara serta masyarakat : 

1. Respon masyarakat di area lokasi

Dallas : 

Masyarakat yang ada di sekitar lokasi, dimana selain warga saat itu ratusan pendemo terkait kulit hitam juga sedang memadati lokasi. Setelah ada bunyi tembakan, mereka berhamburan menyelamatkan diri dan situasi chaos tak terkendali. Jalanan langsung ditutup oleh pihak kepolisian dan masyarakat langsung mencari tempat perlindungan yang aman, sehingga baku tembak terjadi antara polisi dengan pelaku terjadi dengan suasana yang mencekam, dengan masyarakat yang berlindung di tempat aman.  

Thamrin : 

Eh ada teroris ? Ambil handphone, cari posisi strategis dan nonton sambil rekam kejadian, sambil sesekali selfie buat di upload ke social media. Duh laper nih, ternyata ada tukang sate yang masih ngebul bakar sate hanya beberapa meter dari lokasi teroris. Mari kita nonton bapak polisi yang sedang beraksi. Setelah terorisnya ditembak, mari kiita selfie di lokasi kejadian, serta bersama tank-tank polisi yang ada. Lapar ? Tenang, tukang jajanan justru makin mbludak setelah kejadian.  

2. Respon Kepolisian 

Dallas : 

Tim khusus SWAT kepolisian Dallas langsung meluncur ke lokasi dengan berseragam anti peluru lengkap untuk mengantisipasi keadaan, bahkan sampai mengeluarkan robot pembom untuk menangani para pelaku. Kepala polisi Dallas David Brown langsung menggelar konferensi pers setelah kejadian dan menceritakan tindakan polisi dalam menangani penembakan. 

Thamrin : 

Lupakan tim khusus kepolisian SWAT seperti di Dallas. di kasus Thamrin, Kombes Khrisna Murti (Dirkrimum POlda Metro Jaya) pun turun langsung di garda depan memimpin pasukan, hanya berselang beberapa menit setelah menerima laporan ada teroris. Nggak cukup ? Wakapolri Budi Gunawan pun langsung ke lokasi saat kejadian untuk memantau situasi. Nggak cukup ? Mobil yang dijadikan sebagai tameng saat tempur bukan mobil SWAT seperti di Dallas, nggak tanggung-tanggung mobil Toyota Land Cruiser Miliaran rupiah wakapolri pun langsung dijadikan tameng polisi untuk tempur dengan teroris.  

Baju polisi ? Lupakan baju anti peluru ala SWAT Team di Amrik, cukup kaos biru dongker "turn back crime" dengan celana warna coklat muda, berselempang tas cowok mahal "COACH" serta sepatu/sneakers 'ADIDAS" dengan rambut klimis, yang setelah kejadian memunculkan tren baru "POLISI GANTENG" dan membuat Adidas berpikir ulang untuk merilis ulang versi terbaru dari sepatu polisi ganteng ini. Saat ini, di pasar tanah abang dan pasar lain, anda bisa menemukan baju Turn Back crime polisi ganteng seharga Rp. 30.000,-   

Robot pembom seperti di Dallas ? Lupakanlah teknologi jutaan dolar itu. cukup senjata genggam polisi ganteng saja sudah bisa melumpuhkan teroris di Thamrin. 

3. Respon Kepala Negara 

Dallas : 

Presiden Obama langsung menggelar konferensi pers untuk mengutuk tindakan penembakan terhadap polisi di Dallas.

Thamrin : 

Konfrensi pers di istana ? Bentar dulu. terlalu mainstream itu... Presiden RI Jokowi langsung meninjau lokasi aksi terorisme di jalan Thamrin lengkap dengan Kapolri dan Menteri terkait, hanya beberapa jam setelah kejadian berlangsung. 

Baju anti peluru buat presiden ? Cukup kemeja putih kesayangan. 

4. Respon Netizen 

Dallas : 

Netizen Masyarakat mengutuk kejadian tersebut dan mendoakan semoga kejadian tersebut menjadi yang terakhir, serta membuat jargon "pray for Dallas" untuk menghormati para polisi yang gugur saat kejadian. 

Thamrin : 

Bertebaran meme di social media soal polisi ganteng, tas cangklong dan sepatu yang digunakan, model rambut polisi ganteng. Nggak cukup? sampai polisi gantengnya pun diundang stasiun tivi, bukan untuk menjelaskan soal aksi teroris tapi kenapa ganteng-ganteng mau jadi polisi. Sampai mpbil Toyota Land Cruiser yang dipakai pun dibahas harganya dan dibandingkan dengan harga mobil presiden. 

"Kami tidak Takut" demikian jargon yang muncul setelah aksi di Thamrin. Ada juga yang memplesetkan "Teroris ? Kami tidak takut! Hape Dipegang istri ? Nah ini kami baru takut!" 

* * * * 

Artinya apa ? Dari beberapa respon cepat dari kepolisian dan masyarakat tersebut menunjukkan kepolisian dan masyarakat Indonesia "lebih punya NYALI" dalam menghadapi ancaman-ancaman aksi seperti terorisme seperti itu. Walaupun beberapa pengamat pasti berkomentar "Itu mah bukan nyali tapi ngawuR" 

Secara teori psikologis, yang namanya respon cepat dan reaksi kita dalam menangani situasi panik/ancaman/mencekam terbentuk dari latar belakang kita dibesarkan dan budaya di sekitar kita tinggal. Budaya masyarakat di Dallas adalah budaya yang serba terstruktur hidupnya, moda transportasi yang rapi dan budaya antri sehingga pola hidup teratur. Di Indonesia, naik metromini bisa berdiri di pintu aja sudah syukur serta pola hidup orang Indonesia yang nggak suka pakai helm,  ngelawan arus lalu lintas dan malas antri kayak di tol Brexit. Secara psikologis, jiwa kita orang Indonesia sudah terbiasa mengabaikan risiko, sehingga ketika ada aksi teroris hanya beberapa meter di sekitar kita, respon cepat kita terhadap safety lemah dan memilih menonton.

Yang jelas, dengan adanya rentetan kejadian penembakan atau  bom yang terjadi di berbagai belahan dunia saat ini, yuk kita harus makin waspada dan peka jika berada di tempat umum dan utamakan Safety, minimal buat kita dan sekeliling kita dahulu. Aktifkan lagi ronda keliling dan Siskamling, jika ada yang mencurigakan di area tempat tinggal kita, ayo gerak cepat dan laporkan. Udah nggak jaman cuek bebek.  

Ambil wudhu, Kita doakan bersama bahwa kejadian biadab dan terorisme ini cukup sampai disini, jangan sampai ada yang selanjutnya. 

* * * * 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun