Surganya pecinta mobil dan sepeda motor kuno ! Itulah kata yang tepat buat menggambarkan serunya menjelajahi Museum Angkut di Kota Batu Malang ini. Puluhan Sepeda Motor kuno dari tahun 1900an seprti BMW dan mobil balap Ferari dan mobil Amerika seperti Tunderbird menyambut di pintu masuk. Bukan cuma mobil kuno yang dipamerkan disini, sesuai namanya yatu Museum Angkut, sampai replika kereta kencana yang digunakan oleh keluarga kerajaan Jogja pun ikutan nangkring. Intinya segala macam alat angkut ada disini.Â
Museum Angkut ini berlokasi di kota berhawa dingin, Batu Jawa Timur. Sekitar 30 menit jika naik mobil dari Kota Malang. Saya pernah ke UNiversal Studio Singapur ataupun tempat lain di luar negeri, jujur, ini lebih keren dari itu, dan jangan lupa ini berlokasi di Jawa Timur lho, bukan luar negeri. Ayo jelajahi negeri kita sendiri. Â
Dengan modal tiket masuk Rp. 60.000 di weekdays atau Rp. 80.000,- di weekend, kita dijamin gempor mengobrak-abrik Museum Angkut ini. Museum Angkut ini menjadi satu destinasi wisata andalan kota Batu, disamping Jawa Timur Park 1, Jawa Timur Park 2 serta Eco Green Park. Pemerintah Batu dan Malang kayaknya memang serius banget dalam menata pariwista di daerahnya. Smeua tempat wisata terkoneksi dengan baik. Baik dalam hal transportasi, administrasi, kebersihan sampai jam buka tutupnya semuanya nyambung.Â
Nggak sulit menjangkau Museum Angkut, terletak di Kota Batu dengan cuaca dingin, kita bisa menuju Batu sekitar 45 menit dari Malang. Alamat pastinya di Jalan Terusan Sultan Agung Batu. Banyak travelers yang menginap di Malang supaya lebih murah, karena rata-rata hotel di Batu lebih mahal dari Malang. Maklum memang lokasi wisata.Â
Uniknya di Museum Angkut ini, setiap ruangan didesain menyesuaikan dengan negara asal pembuatan produk otomotif tersebut. Di lantai dua, replika mobil uap sampai sepeda motor jaman James Watt ditampilkan. Jujur, seumur-umur saya baru tahu kalau mobil dengan mesin uap itu benar-benar pakai tungku api di depannya.
Selanjutnya setelah keluar dari ruangan replika mobil uap, kita langsung menjelajahi kota tua Batavia, suasana Jakarta Kota tempo doeloe lengkap dengan bemo bermerk Daihatsu lengkap disajikan.
Mini Cooper lengkap dengan replika Mr Bean dengan tongkat sapunya ikutan nongol di Museum Angkut, dikawal dengan pasukan merah berambut kribo ala pengawal kerajaan Inggris.
Ferari yang menjadi andalan negara itu juga mejeng dengan anggunnya. Kereta kuda dan sepeda bunga Paris menambah anggunnya area Paris. Mercy kebo 1966 yang dipajang di area Eropa membuat pecinta mercy dipastikan nggak mau beranjak dari area Eropa.
Pengaturan penjelajahan benar-benar diperhatikan oleh pengelola, seluruh area dibuat satu jalur, jadi dipastikan tidak ada area yang terlewat oleh pengunjung. Mantapss….
Pasar Apung menjadi ujung dari penjelajahan Museum Angkut, pasar ini dibangun diatas sungai buatan ala Venesia, plus gondola untuk menyusuri sungai buatan. Yang bikin saya kesengsem berat adalah harganya yang ramah di kantong.
Kesan terakhir, Museum Angkut ini layak jadi destinasi wisata kelas dunia. Rapi, dan bersih sampai ke toilet-toiletnya. Sayangnya ketika saya kesana, masih sedikit bule yang berwisata kesana. MUngkin harus digenjot lagi promosinya.Â
Ayo jelajahi Indonesia, begeri kita sendiri. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H