Mohon tunggu...
Alviyatun
Alviyatun Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik) di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Blog : https://alviyatunyudi.blogspot.com/ Pesan : Proses belajar berjalan sepanjang hayat, proses sabar dan ikhlas menerima dan menjalani segala ketentuan Allah dengan ikkhtiyar yang optimal

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ikrar Syawalan sebagai Niat untuk Saling Memaafkan

13 Mei 2021   22:09 Diperbarui: 13 Mei 2021   22:12 2134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Tradisi Syawalan Yogya (Antara/Nyoman Budiana)

Assalammu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Alhamdulillah, umat Islam di seluruh dunia telah melewati waktu sebulan untuk melaksanakan ibadah puasa insyaAllah dengan penuh kesungguhan dan hanya mengharap ampunan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Meskipun harus melalui puasa sepanjang satu bulan penuh di bulan ramadhan, menahan lapar, haus, dan yang paling berat menahan hawa nafsu sendiri. Semua harus dijalankan sesuai perintah Allah, Tuhan yang Maha Sempurna. 

Perintah Allah yang termaktub dalam Al-Qur'an Surat Al Baqarah ayat 183. ditujukan kepada orang-orang yang beriman wajib menjalankan puasa ramadhan. Perintah ini bertujuan agar orang-orang beriman semakin bertakwa. 

Bahwa menjalankan puasa itu melatih untuk :

 1. bersabar dalam bertindak,

2.  menjaga lisan dan ucapan,

3.  mengendalikan emosi, 

4. menahan diri dalam kondisi lapar dan kehausan yang sangat, 

5. mengelola hati agar tak mudah benci dan tersulut iri, 

6. dan masih banyak lagi hal yang bisa dilatih saat menjalankan puasa ramadhan.

Bulan ramadhan menjadi ajang penggemblengan batin dan fisik. Bulan ramadhan adalah bulan pertapaan umat Islam agar mampu menjadi insan yang lebih beriman dan bertaqwa. 

Usai menjalani masa penggemblengan, saatnya menyambut hari kemenangan Yaang jatih pada tanggal 1 Syawal. Hari ini bertepatan dengan 1 Syawal 1442 Hijriyah. 

Kemenangan ini dirayakan dengan melakukan sholat Idul Fitri di masjid atau di lapangan. Perayaan tahun ini masih dalam suasana. pandemi Covid 19, sehingga dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. 

Saya dan keluarga melaksanakan sholat Ied di masjid idaman kampung yaitu masjid An-ni'mah. Alhamdulillah, meski tak ada warga pemudik, tetapi suasana sholat Ied sangat khidmat dan jamaah meluber memenuhi halaman masjid (efek penerapan jaga jarak).

Seusai sholat Idul Fitri dilanjutkan dengan kutbah oleh Khotib. Dalam kutbah tersebut Khotib menyampaikan bahwa umat Islam baru saja menyelesaikan peperangan melawan hawa nafsu. Siapakah yang menang, mereka adalah orang yang dalam ibadahnya terdapat peningkatan baik kualitas maupun kuantitasnya.

Setelah kemenangan diraih lantas apa yang harus dilakukan? Tentu menjaga kualitas dan kuantitas ibadah demi menjaga hubungan dengan Allah Subhanahu wa ta'ala. Kemenangan adalah sesuatu yang sangat didamba oleh seluruh umat Islam yang bertaqwa, berupa pengampunan dosa.

Allah mengampuni dosa umat Islam yang menjalankan ibadah puasa dengan penuh ketaqwaan dan sungguh-sungguh. Orang ini bagaikan bayi yang terlahir kembali, kemabali suci tanpa dosa.

Lalu bagaimana dosa aatau kesalahan terhadap sesama manusia? Akankah terampuni pula?

Kesalahan terhadap sesama manusia tentu harus diikrarkan dengan sesaama manusia juga. Hubungan dengan manusia harus dituntaskan dengan manusia. 

Indonesia, adalah negeri yang jumlah umat Islam ya terbesar di dunia. Beraagam.cara dilakukan untuk melebur kesalahan terhadap sesama manusia antara lain adanya tradisi syawalan.

Di kampung saya tradisi ini pun sudah berlangsung cukup lama. Dulu sebelum ada tradisi syawalan, kami berkeliling ke rumah-rumah tetangga untuk bersilaturahmi dan meminta maaf. Istilah Jogjanya ujung. 

Ujung ini dilakukan secara berombongan. Misal rombongan keluarga A yang secara posisi di masyarakatnya lebih muda akan mengunjungi tetangga Yaang lebih tua/ sepuh. Rombongan pemuda pemudi mengunjungi para sesepuh. Tujuannya yaitu bersilaturahmi, memberi maaf dan meminta maaf. Orang yang paling mulia adalah yang mau memberi maaf terlebih dahulu. 

Tradisi ini akhirnya berkembang karena dirasa kurang efektif secara waktu dan tenaga. Kegiatan silaturahmi door to door membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa mencapai target kunjungan. Auto cukup membuat kaki terasa capai karena berjalan kaki. Satu hal lagi cukup membuat perut membengkak karena di setiap rumah disuguhi makanan dan minuman. Tak enak hati bila tidak makan. 

Walaupun cukup seru dan hubungan antar tetangga menjadi lebih akrab, tapi menjadi tidak efektif. Terkadang juga menimbulkan kecemburuan sosial jika ada tetangga yang tidak dikunjungi. Maksud hati membersihkan diri, tetapi malah menimbulkan penyakit hati.

Akhirnya, pihak takmir masjid dan para sesepuh tokoh masyarakat bersepakat untuk merubah tradisi silaturahmi door to door menjadi tradisi syawalan atau lebih kerennya halal bil halal. Halal bil halal ini dilaksanakan di masjid idaman kampung.

Random acaraanya, seusai sholat Idul Fitri jamaah pulang sebentar ke rumah, memberi kesempatan agar jamaah bermaaf-maafan dulu dengan keluarga masing-masinga. Nanti pukul 10.00 WIB seluaruh masyarakat dusun berrkumpul kembali di masjid. 

Setelah berkumpul panitia memberikan beberapa pengumuman diantaranya tata cara berhalal bil halal. 

Pertama jamaah berdiri (kecuali Pinisepuh yang tidak bisa berdiri lama disediakan kursi.

Kedua, mengucapkan ikrar Syawalan atau ikrar halal bil halal. Seluruh jamaah dituntun agar mengikhlaskan memberikan maaf dan meminta maaf terhadap semua yang hadir di tempat itu. Ikrar Syawalan inilah yang menjadi inti dari syawalan. Dengan berikrar dengan tulus maka insyaAllah kesalahan terhadap sesama manusia yang hadir di tempat tersebut menjadi lebur. Artinya menjadi nol.

 Ketiga , dilanjutkan dengan berjabat tangan (bahasa Jawa : jawat asto) pada semua jamaah dengan cara berurutan dari jamaah yang berada di luar (jamaah muda) menuju jamaah yang ada di di dalam ( jamaah sepuh). Jabat tangan adalah simbol pelaksanaan dari ikrar Syawalan. Jika pun tanpa jabatan tangan tidak mengurangi tujuan dari syawalan. Jabat tangan dilakukan sembari jamaah melantunkan shalawat nabi bersama. Allahumma shali 'ala Muhammad, ya Rabbi shali 'alaihi wa salim.

Keempat, penutup. Diakhiri dengan makan bersama dengan menu bubur sambal tempe, bakso, bakwan, tahu susur, dan lain-lain yang kesemuanya berasal dari donatur yang mudik.

Terasa sekali kebersamaan diantara para jamaah, karena bukan hanya dihadiri oleh umat Islam, beberapa tetangga kami yang non muslim pun turut hadir ingin saling maaf memaafkan. 

Lain dulu lain sekarang. Kegiatan syawalan di atas dilakukan sebelum terjadinya masa pandemi. Pada pandemi tahun 2020, tidak ada syawalan di masjid, tetapi ikrar Syawalan dilaksanakan di rumah masing-masing dengan dibimbing melalui Toar masjid oleh panitia.

Sedangkan untuk syawalan tahun ini, dilaksanakan di masjid langsung seusai sholat Idul Fitri, ikrar Syawalan tetap yang menjadi inti syawalan tetapi tanpa proses jawat asto /jabat tangan. 

Semua dilakukan demi mencegah terjadinya penularan Covid 19 di kampung kami. 

Semoga pandemi cepat berlalu.

Kepada seluruh Kompasianer di mana pun berada, terutama yang  beragama Islam, saya mengucapkan :

"Selamat Idul Fitri 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin." 

Semoga Allah menerima amal ibadah kita, dan mempertemukan kembali dengan bulan Ramadhan yang akan datang. 

Kepada seluruh Kompasianer yang beragama selain Islam, saya memohon maaf atas segala khilaf dan salah kata selama saya bergabung di blog ini. Semoga kita semua diberikan kesehatan lahir dan batin untuk terus berkarya. Aamiin

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Bantul, 13 Mei 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun