Setiap pasangan tentu menginginkan anak keturunan yang berkualitas baik fisik maupun mentalnya. Meskipun kita tidak dapat memungkiri, terkadang Allah menghendaki hal yang tidak kita inginkan. Tetapi sebagai manusia kita wajib berikhtiar sepanjang kemampuan kita, dan menyiapkan diri untuk sesuatu hal buruk yang mungkin terjadi.
Setelah kehamilan memasuki trimester kedua dan ketiga, kondisi ibu semakin lemah. Tetapi saya tetap harus segar dan menjaga kondisi tetap sehat demi kelancaran masa persalinan. Oleh karenanya saya dengan suport suami, rutin mengikuti program senam bagi ibu hamil di RSUP dr. Sardjito seminggu dua kali. Senam dilakukan kurang lebih 30 menit bersama pasien bumil yang lain.
Biasanya sebelum senam dilakukan pemeriksaan rutin kehamilan oleh dokter. Pemeriksaan kehamilan pada trimester ketiga dilakukan minimal dua minggu sekali.
Dikutip dari dokter sehat.com, senam ini dilakukan untuk :
1.Mengurangi resiko komplikasi kehamilan
2.Melancarkan proses persalinan
3.Menambah produksi energi bumil
4.Menurunkan tekanan darah tinggi
5.Menigkatkan kualitas tidur
6.Mempersiapkan otot-otot panggul
Pada saat pemeriksaan rutin, bidan juga memberikan edukasi cara mempersiapkan air susu ibu (ASI) sejak usia kehamilan 7 bulan. Sehingga pada saat debay lahir, produksi ASI siap diberikan.
Selain melakukan pemeriksaan rutin, senam, menjaga kondisi tubuh, meminum vitamin dan mengkonssumsi makanan bergizi, tak lupa saya dan suami selalu memanjatkan doa di setiap sholat kami, memperbanyak sholat tahajud, dan suami berikhtiar puasa sunah senin dan kamis selama saya hamil. Memohon kelancaran persalinan dan kesehatan ibu dan bayinya.
Setelah melewati waktu sembilan bulan lebih lima hari, waktu yang yang ditunggu-tunggu pun tiba. Kelahiran anak pertama diberikan kelancaran meskipun harus merasakan sakit selama beberapa jam lamanya dan Kesehatan, anak lahir normal tak kurang suatu apa.
Merencanakan kehamilan berikutnya
Setelah anak pertama lahir, bukannya saya kapok karena melahirkan yang ternyata sakitnya luar biasa, seribu rasa jadi satu istilahnya. Saya dan suami merencanakan punya anak lagi. Lima tahun kemudian lahirlah anak kedua. Walaupun proses kehamilan anak kedua kami sedikit ada masalah, saya beberapa mengalami pendarahan tetapi tidak banyak, karena kondisi yang memaksa harus bekerja jarak jauh, tidak di RSUP dr.Sardjito lagi tapi di Puskesmas Patuk II Gunungkidul. Jarak tempuhnya 52 km dari rumah. Â
Hal serupa pun terjadi, saya mengalami mual muntah lagi dan lebih hebat, tetapi Allah masih memberikan kekuatan sehingga masih bisa melakukan aktifitas. Saat dalam angkutan umum tak lupa saya selalu membawa kulit jeruk mandarin yang baunya wangi, untuk menangkal bau asap bus dan bau tidak enak selama perjalanan.