Dan beliau adalah ibundaku tercinta, yang selalu membuatku bangga. Meski tak kan pernah mampu menyamai kepiawaiannya mengelola rumah tangga, ibunda selalu menjadi inspirasi putra-putrinya.Â
Dan suami beliau adalah bapak kami tercinta, yang tak kan pernah kami lupa jasa-jasanya. Semoga keterbatasan gerak raganya kini menjadi saksi kelak di yaumul akhir, bahwa dengan pengorbanan raganya itulah beliau mengantarkan kami menjadi manusia yang bermartabat, berakhlak mulia, dan berguna untuk masyarakat, bangsa dan negara.
Ibu, terimakasih atas semua karya besarmu, yang mampu membangkitkan kami putra-putrimu tuk selalu meneruskan perjuanganmu. Bapak, setiap langkah dan gerakmu akan selalu menjadi pendorong kami tuk mencapai cita-cita. Terimakasih pula atas semua doa-doa kalian yang tak pernah henti.
Doa yang tak henti-henti kami panjatkan untuk kesehatan, ketenangan, ketentraman, kedamaian dan kebahagiaan bapak dan ibu. Semoga Allah mengampuni semua dosa, selalu menguatkan iman, menjaga kesabaran menjalani masa-masa lanjut usia dengan saling menyayangi. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H