Tentu, harapanmu juga mencakup kepuasan dalam memanen hasil tanaman seperti tomat dan cabai yang ditanam. Dalam hal kualitas, tidak perlu diragukan karena kamu secara teratur mengawasi pertumbuhan mereka.
Lebih dari itu, dengan dapat memanen sendiri, sebenarnya kamu juga sedang mengurangi pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan sehari-hari, serta meningkatkan kemandirian dalam pasokan kebutuhan.
Memperkecil Risiko Terkena Gulma
Salah satu keunggulan vertikultur dibandingkan dengan metode konvensional atau horizontal adalah risiko rendah terkena gulma.
Tentu saja, kamu tidak perlu repot membersihkan gulma yang seringkali menjadi gangguan. Selain itu, kamu juga tidak perlu repot menggunakan pestisida untuk mengusir hama.
Menghemat Pupuk
Dikarenakan vertikultur menggunakan wadah yang terbatas, kamu sebenarnya tidak perlu khawatir ketika menyiram atau saat hujan turun.
Keterbatasan ruang tersebut justru dapat menjaga agar pupuk-pupuk tanaman tetap berada di tempatnya dan tidak mudah terbawa air. Hal ini tentu saja dapat mengoptimalkan penggunaan pupuk untuk nutrisi tanaman.
Sangat Mudah Dipindahkan
Metode vertikultur memiliki keunggulan mudah dipindahkan karena wadah tanamnya yang ringan dan praktis.
Sehingga, kamu tidak perlu khawatir atau merasa kesulitan ketika harus memindahkannya karena pindah rumah atau jika ingin menjualnya kepada orang lain.
Memberi Kesan Estetis
Metode bercocok tanam secara vertikal memberikan kesempatan pada kreativitas dalam penataan tanaman di dalam ruangan, menciptakan tampilan estetis.
Untuk mencapai efek yang diinginkan, kamu dapat menggabungkan berbagai wadah seperti menempelkan botol minuman bekas secara zig-zag atau menggunakan pipa sebagai wadah untuk beberapa tanaman sekaligus.
Apa Saja Manfaatnya?
Tentu saja, vertikultur memberikan sejumlah keuntungan dalam kehidupan manusia, antara lain: