Mohon tunggu...
Muhammad Alvin Syahrin
Muhammad Alvin Syahrin Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA - UNIVERSITAS MERCUBUANA

NAMA : Muhammad Alvin Syahrin (415201010137), FAKULTAS : Ilmu Komputer, JURUSAN : Teknik Informatika UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA, MATA KULIAH : Pendidikan Anti Korupsi & Etik UMB, DOSEN : Prof Dr Apollo, M.Si.Ak,CA,CIBV,CIBV, CIBG

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aplikasi Pemikiran, Kritis, Kreatif, dan Analitis Menurut Tokoh Bologna, John Peter, dan Robert Klitgaard

29 Mei 2023   22:01 Diperbarui: 30 Mei 2023   15:20 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Institusi pendidikan ingin meningkatkan efektivitas program pendampingannya. Menggunakan pemikiran analitis, langkah-langkah berikut dilakukan:

Analisis kebutuhan siswa: Lembaga pendidikan melakukan analisis kebutuhan siswa dengan bantuan survei dan observasi. Mereka menggunakan pemikiran analitis untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang tantangan dan kebutuhan siswa, seperti masalah akademik atau sosial yang mereka hadapi.

Peringkat mentor yang tepat: Institusi pendidikan menggunakan analisis untuk menilai profil siswa dan mentor yang tersedia. Mereka memilih mentor yang paling sesuai untuk siswa berdasarkan kecocokan dan keahlian mentor.

Dengan menerapkan pemikiran kritis, kreatif, dan analitis dalam pendidikan, sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga pendidikan dapat meningkatkan proses pembelajaran, pengembangan kurikulum, serta kreativitas dan keterlibatan siswa. Melalui pemikiran kritis, mereka dapat mengidentifikasi kelemahan, memecahkan masalah dan meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan pemikiran kreatif, dia tahu bagaimana menciptakan metode pengajaran yang inovatif dan mengembangkan ide-ide baru. Pemikiran analitis membantu mereka menganalisis data dan membuat keputusan berdasarkan kebutuhan siswa dan tujuan pendidikan yang diinginkan.

BIDANG SENI

Dalam dunia seni rupa, berpikir kreatif dapat diterapkan dengan mendorong seniman untuk berpikir out of the box, memadukan media dan konsep yang tidak biasa, serta menghasilkan karya yang inovatif. Misalnya, seorang seniman mungkin menerapkan pemikiran kreatif John Peter dengan menciptakan karya menggunakan kombinasi media yang tidak biasa, atau dengan mengadopsi perspektif yang tidak biasa ketika menafsirkan suatu konsep atau tema. sebagai contoh, seorang seniman dapat membuat instalasi seni yang menggabungkan elemen suara, cahaya, dan gerakan yang tidak biasa untuk memberikan pengalaman unik bagi penonton atau penikmatnya.

Contoh Kasus Penerapan Pemikiran Kritis, Kreatif, dan Analitis dalam Bidang Kesenian

Dalam seni, penerapan pemikiran kritis, kreatif, dan analitis sangat penting untuk pengembangan karya seni yang mengesankan dan inovatif. Berikut adalah studi kasus yang mengilustrasikan penerapan pola pikir ini pada proyek seni:

  • Pemikiran Kritis:

Sekelompok seniman ingin membuat pameran seni yang menggambarkan masalah lingkungan dan dampak perubahan iklim. Berikut adalah langkah-langkah untuk menerapkan berpikir kritis:

Penelitian mendalam: Kelompok seniman melakukan penelitian mendalam tentang isu-isu utama lingkungan dan perubahan iklim. Mereka mengumpulkan informasi, mengikuti perkembangan terbaru dan meneliti pendapat dari berbagai ahli untuk mendapatkan pemahaman yang utuh.

Penyusanan konsep: Berdasarkan penelitian mereka, kelompok seniman menggunakan pemikiran kritis untuk merumuskan konsep pameran yang kuat. Mereka mempertimbangkan cara unik untuk merepresentasikan masalah lingkungan secara visual dan menginspirasi kesadaran dan refleksi pengunjung.

  • Pemikiran Kreatif:

Seniman solo ini berusaha menciptakan karya seni yang menggabungkan berbagai media dan teknik untuk menyampaikan pesan emansipasi wanita. Berikut adalah langkah-langkah untuk menerapkan berpikir kreatif:

Jelajahi media dan teknologi: Dengan pemikiran kreatif, sang seniman mengeksplorasi berbagai media dan teknik seni seperti lukisan, instalasi, fotografi, atau karya tiga dimensi. Mereka mencoba menggabungkan unsur-unsur tersebut untuk menciptakan karya seni yang unik dan menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun