Mohon tunggu...
Alvin Kurniawan Hanafie
Alvin Kurniawan Hanafie Mohon Tunggu... Insinyur - Sic parvis magna, greatness from small beginnings

An open minded person and avid gamer, interested to explore data science, psychology, film, new knowledge. Please kindly visit my new blog for more: https://medium.com/@alvinhanafie

Selanjutnya

Tutup

Games

Review Game Resident Evil Village: Harmonisasi Keindahan dan Marabahaya

2 Juli 2021   18:00 Diperbarui: 16 Juli 2022   19:03 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulai dari arc empat dan seterusnya, game mulai bertransisi kembali ke arah action-oriented. Arc empat ini bisa dibilang terlalu panjang, sehingga menyebabkan ketimpangan kontras dengan arc dua dan tiga dalam kepadatan konten. 

Kelemahan dari story game ini yaitu kurangnya backstory dan perkenalan yang diberikan untuk masing-masing The Four Lords. Selain lokasi Village dan Castle, lokasi lain kurang di-develop dengan baik, terutama pada arc kedua dan ketiga di game ini yang sangat singkat.

Gameplay Mechanic

Gameplay di Resident Evil Village ini terbilang sangat action dibandingkan dengan prekuelnya Resident Evil 7. Bagi pemain yang merasa Resident Evil 7 terlalu seram, tingkat keseraman di Resident Evil Village ini sudah di toned down. Variasi musuh yang ditawarkan juga cukup beragam, dimulai dari regular enemies, mini boss, dan boss fight. Tiap boss fight memiliki gimmick yang membutuhkan strategi unik, sehingga pemain tidak cepat bosan. 

Resident Evil Village menyediakan 3 pilihan difficulty, yaitu Casual, Standard, dan Hardcore. Opini saya, pemain akan mendapatkan pengalaman bermain terbaik apabila memulai game ini dengan tingkat kesulitan Hardcore. 

Di mode ini, resource yang akan didapatkan akan lebih sedikit, pergerakan musuh juga jauh lebih agresif, sehingga pengalaman survival horror yang ditawarkan akan lebih terasa.

Sumber: In-game screenshot
Sumber: In-game screenshot

Setelah menamatkan game ini, difficulty Village of Shadows akan terbuka, dimana item dan enemy placement akan berbeda dengan difficulty yang lebih rendah. Musuh lebih kuat akan muncul lebih awal, ditambah dengan health yang sangat tebal. 

Saran saya, mainkan game ini sendirian menggunakan headset dengan kondisi gelap, sehingga memaksimalkan immersion saat memainkan game ini. Pengalaman bermain di siang hari dan malam hari akan sangat berbeda untuk game dengan genre survival horror

Untuk mendukung gameplay yang cenderung action, pemain akan diberikan banyak senjata termasuk dengan berbagai variasi tiap senjata yang dapat dikostumisasi. Benar, pemain akan kembali bertemu dengan karakter “merchant” bernama The Duke. Pemilihan senjata dapat disesuaikan dengan playstyle pemain. Saya sendiri menjadikan Sniper Rifle sebagai senjata favorit, karena memiliki range yang baik dan juga firepower yang tinggi. 

Sumber: In-game screenshot
Sumber: In-game screenshot

Bagi pemain yang berminat dengan firearm, Resident Evil Village memiliki fitur “examine” untuk melihat senjata yang pemain miliki dengan lebih detail, seperti ukiran pada popor, modifikasi grip, magazine size yang sudah dimodifikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun