3. Lemahnya Ketakwaan
 Seseorang yang lemah dalam ketakwaan dan agama cenderung kurang menaruh perhatian pada unsur-unsur non sekuler, seiring dengan pentingnya menjaga hubungan. Ketakwaan yang kuat akan mendorong seseorang untuk lebih peduli terhadap hubungan dengan orang lain, karena hal ini termasuk bagian dari ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT. rentannya kesalehan dapat menurunkan motivasi seseorang dalam menjalankan hubungan secara konsisten dan baik.
4. kesombongan
 Kesombongan atau kesenangan diri yang berlebihan dapat membuat seseorang enggan mendekati atau menjalin hubungan baik dengan orang lain, termasuk silaturahmi dengan keluarga atau anggota keluarga dekat. Kesombongan ini seringkali menyebabkan seseorang merasa bahwa mempertahankan hubungan adalah sebuah penghinaan atau tidak selalu benar-benar layak untuk dilakukan. Padahal, dalam ajaran Islam, rendah hati dan memuliakan keluarga sendiri merupakan nilai-nilai yang sangat dianjurkan.
5. kurangnya kesadaran atas dampak buruk putusnya silaturahmi
 Kurangnya informasi mengenai dampak buruk putusnya silaturahmi dapat merusak keharmonisan dalam lingkungan kerabat atau masyarakat. Ketika seseorang tidak lagi menyadari pentingnya menjaga hubungan baik dengan orang lain, khususnya dalam konteks psilaturahmi, hubungan menjadi rapuh. hal ini dapat menyebabkan isolasi sosial dan menurunkan kualitas terbaik dalam kehidupan sosial seseorang.
6. kurangnya pengetahuan tentang pentingnya Silaturahmi
 Kurangnya pengetahuan tentang keutamaan dan pentingnya silaturahmi dalam kehidupan sehari-hari dapat menghalangi seseorang untuk membangun dan mempertahankan silaturahmi. Meskipun seseorang tidak memahami bahwa menjaga silaturahmi adalah bagian dari ibadah dan juga mendatangkan banyak keberkahan sosial dan spiritual, mereka mungkin tidak lagi memprioritaskan silaturahmi dalam hidupnya.
Dalam Islam, menjaga silaturahmi bukan berarti menjalin hubungan baik secara sosial, namun juga merupakan kewajiban yang memiliki implikasi spiritual yang luar biasa. Hal ini termasuk mendekatkan diri pada kerabat, kenalan, teman, dan masyarakat yang terkenal dengan pola pikir yang baik, berguna, dan penuh kasih sayang. Melalui sosialisasi dan penerapan nilai-nilai tersebut, umat Islam diharapkan mampu menciptakan masyarakat yang harmonis, persatuan yang kuat, dan menerapkan ajaran agama secara lebih utuh dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H