3.Mencegah dan menyelesaikan Konflik
Silaturahmi juga mempunyai peran yang sangat besar dalam mencegah dan menyelesaikan konflik antar manusia atau korporasi. Dengan mempertahankan hubungan yang baik, seseorang akan lebih mungkin berkomunikasi secara terbuka dan damai dalam menyelesaikan perbedaan pendapat. Hadits yang menyatakan, "Barangsiapa mempererat tali silaturahmi, maka Allah akan memanjangkan umurnya dan menentukan urusannya" (HR. Bukhari dan Muslim), menegaskan bahwa Allah SWT memberikan keberkahan kepada orang yang menjaga silaturahmi dengan benar.
4. Meningkatkan kesejahteraan mental
 salah satu manfaat silaturahmi yang sering diabaikan adalah kontribusinya terhadap kesejahteraan mental seseorang. Hubungan dekat dengan keluarga, teman, dan sahabat dapat memberikan bantuan emosional yang penting bagi kesejahteraan seseorang. Hadits yang berbunyi, "Barangsiapa yang tetap berpacaran, maka Allah akan mempertahankan (hubungan dengannya), dan barangsiapa yang putus denganku, maka Allah akan memutuskan begitu saja (hubungan dengannya)" (HR. Bukhari dan Muslim), menunjukkan bahwa menjaga hubungan baik dengan manusia lain juga memberikan keselamatan dan keberkahan di sisi Allah SWT.
Oleh karena itu, silaturahmi dalam Islam tidak hanya sekedar tanggung jawab sosial, namun juga merupakan cara untuk menciptakan masyarakat yang harmonis, kuat dan penuh kebersamaan. Pesan-pesan dalam hadis Nabi Muhammad SAW memberikan pedoman yang jelas bagi umat Islam untuk menjaga dan memperkuat anggota keluarga yang menyenangkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menegakkan nilai-nilai tersebut, umat Islam diharapkan dapat menciptakan lingkungan sosial yang damai, terhindar dari peperangan, dan meningkatkan kualitas hidup bersama.
Faktor Penghabat Silaturahmi
Dalam konteks silaturahmi, terdapat beberapa faktor yang dapat menghambat atau mengganggu pelaksanaannya. Untuk menjelaskan pernyataan-pernyataan di atas, mari kita bahas secara terpisah dan lebih terinci
1. Perbedaan karakter
Perbedaan karakter antar manusia, seperti perbedaan kecenderungan antara laki-laki dan perempuan, memang bisa menjadi sumber perselisihan. Misalnya, perbedaan prosedur atau prioritas dalam interaksi sosial dapat menjadi pemicu konflik jika tidak dipahami dengan baik oleh kedua belah pihak. Mengetahui karakter dan kemungkinan masing-masing dapat membantu menghindari kesalahan persepsi dan mengurangi potensi dalam mengatur dan menjaga hubungan.
2. kurangnya keahlian dan kesadaran akan dampak buruknya
 Kurangnya pemahaman akan dampak buruk putusnya hubungan, baik di dunia maupun di akhirat, merupakan permasalahan yang berat. Dalam ajaran Islam, menjaga silaturahmi bukan hanya sekedar tuntutan sosial, namun juga merupakan perintah agama yang mempunyai implikasi besar di dunia dan akhirat. Hadits-hadits yang menekankan pentingnya menjaga silaturahmi dan ancaman terhadap pihak yang merusaknya harus dipahami dengan baik oleh umat Islam agar dapat mendorong mereka untuk menjalankan silatuirahmi ini dengan sungguh-sungguh.