"Kamu jangan berprasangka buruk terhadapku, Mer!"
"Sungguh kamu memang sangat baik, Liam! Aku merasa bangga sekaligus beruntung. Maafkan aku, Liam. Aku menyayangi kamu namun aku tidak bisa menjadikan kamu sebagai kekasih!"
"Mer, Dulu aku menyatakan perasaan kepadamu tanpa pernah aku meminta kesepakatan kamu harus mau menjadi kekasihku. Adanya diriku saat ini semata-mata untuk memenuhi permintaanmu. Kamu meminta agar aku menunggu jawaban darimu selama enam bulan untuk kamu pertimbangkan terlebih dahulu. Kini waktunya telah tiba, aku datang ke tempat ini sesuai dengan permintaanmu. Aku ingin menghormati semua yang menjadi hak kamu, Mer." jawabku sambil memberikan sebuah buku. Ketika aku mengutarakan perasaanku kepada Meri enam bulan yang lalu, dia memintaku untuk menuliskan cerita tentang dirinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H