Mohon tunggu...
Alviatus Solicha
Alviatus Solicha Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik UPN "Veteran" Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Politik

Peran Pemahaman Politik Bagi Generasi-Z sebagai Upaya Bela Negara

10 Desember 2024   07:33 Diperbarui: 17 Desember 2024   15:16 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

            Untuk mendukung peran strategis tersebut, pemahaman politik menjadi elemen yang sangat penting bagi Generasi Z. Dengan wawasan politik yang baik, individu dalam generasi ini dapat berperan aktif dalam proses demokrasi, seperti menyuarakan aspirasi, mendukung kebijakan yang berpihak pada kepentingan nasional, serta menjadi pelindung nilai-nilai demokrasi. Kesadaran politik yang kuat juga memungkinkan mereka untuk menangkal misinformasi dan melindungi integritas bangsa dari pengaruh negatif. Oleh karena itu, pendidikan politik yang komprehensif dan inklusif menjadi langkah penting untuk mempersiapkan Generasi Z agar dapat menjalankan peran mereka dalam bela negara secara maksimal, sekaligus menjadi kekuatan utama dalam membangun Indonesia yang lebih tangguh dan berdaya saing. 

METODE

            Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bertujuan untuk memahami fenomena sosial secara mendalam, khususnya mengenai peran pemahaman politik bagi generasi Z dalam upaya bela negara. Metode kualitatif dipilih karena memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi persepsi, makna, dan pengalaman individu dalam konteks yang lebih holistik dan kontekstual, tanpa mengandalkan angka atau data statistik. Melalui pendekatan ini, penelitian ini berfokus pada pemahaman mendalam terhadap perspektif generasi Z mengenai peran mereka dalam bela negara, dengan menyoroti faktor-faktor politik yang mempengaruhi pandangan dan tindakan mereka.

HASIL & PEMBAHASAN 

Pemahaman Politik di Kalangan Generasi Z

            Pemahaman politik merujuk pada fenomena yang sangat erat kaitannya dengan manusia sebagai makhluk sosial. Politik mencerminkan aktivitas manusia yang bertujuan memengaruhi atau mempertahankan tatanan masyarakat melalui penggunaan kekuasaan. Dalam lingkupnya, politik melibatkan pengaturan hubungan antara individu atau kelompok dalam masyarakat, lembaga pemerintahan, serta sistem nilai dan norma yang diakui bersama (Nambo and Puluhuluwa 2005). Selain itu, aspek politik juga mencakup pembagian kekuasaan, legitimasi, dan mekanisme penyelenggaraan kekuasaan yang dijalankan sesuai dengan konstitusi dan aturan hukum yang berlaku.

            Dalam ruang lingkupnya, politik mencakup berbagai aspek, seperti pemerintahan negara, hubungan antarlembaga politik, serta aktivitas yang melibatkan kekuasaan, konflik, dan konsensus. Secara tradisional, politik sering dikaitkan dengan pengaturan negara, tetapi kini pemahamannya telah meluas, mencakup interaksi dalam organisasi sosial, keagamaan, dan ekonomi. Pendekatan politik dapat bersifat historis, legalistik, institusional, atau perilaku, tergantung pada aspek yang dianalisis. Dengan demikian, politik tidak hanya tentang pengambilan keputusan di tingkat negara, tetapi juga mencerminkan dinamika kekuasaan yang mencakup seluruh kehidupan masyarakat. 

            Keterlibatan generasi muda dalam politik menjadi sangat penting, terutama di Indonesia yang memiliki proporsi populasi muda yang signifikan. Generasi ini memiliki peran strategis dalam menentukan arah politik dan sosial bangsa, namun partisipasi mereka sering kali masih rendah. Generasi Z, misalnya, menghadapi tantangan besar dalam memahami isu-isu politik di era digital. Meskipun memiliki akses luas terhadap informasi, generasi Z sering kali kesulitan memilah informasi yang akurat dari misinformasi atau hoaks yang marak di media sosial. Kecepatan penyebaran informasi digital, tanpa diimbangi pemahaman politik yang kuat, dapat membuat mereka rentan terhadap narasi manipulatif yang tidak berbasis fakta. 

            Sebagai digital native, Generasi Z lebih tertarik pada isu-isu yang bersifat pribadi atau berbasis teknologi daripada politik tradisional. Ketertarikan ini sering dipengaruhi oleh cara penyajian isu politik di media sosial, seperti melalui infografis, video singkat, atau kampanye digital yang menarik (Abidin et al. 2024). Namun, pendekatan ini juga berisiko menyederhanakan isu-isu kompleks, yang dapat menghambat kemampuan berpikir kritis terhadap masalah politik yang lebih luas. Lingkungan sosial juga turut berperan, di mana minimnya dukungan dari institusi pendidikan formal, keluarga, dan komunitas dalam memberikan pemahaman politik sering kali menjadi hambatan utama bagi literasi politik generasi ini. 

            Untuk mengatasi tantangan tersebut, pendekatan kolaboratif antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat sangat diperlukan dalam mendidik generasi muda. Penanaman literasi politik sejak dini melalui kurikulum sekolah, pelibatan dalam kegiatan sosial, serta kampanye digital yang edukatif dapat membantu Generasi Z mengembangkan pemahaman yang lebih baik dan keterlibatan yang lebih aktif. Dengan kerja sama berbagai pihak, Generasi Z diharapkan mampu menjadi pemilih yang cerdas dan agen perubahan yang konstruktif dalam demokrasi. 

            Pemahaman politik yang baik memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perilaku Generasi Z. Dengan wawasan yang mendalam, mereka lebih aktif dalam berpartisipasi dalam kegiatan politik dan menunjukkan minat terhadap isu-isu penting seperti pendidikan, lingkungan, dan teknologi (Berutu, Bangun, and Pranata 2023). Selain itu, wawasan ini mendorong mereka untuk mengambil peran aktif dalam proses demokrasi, tidak hanya sebagai pemilih yang cerdas tetapi juga sebagai penggerak perubahan sosial melalui diskusi publik, organisasi kepemudaan, atau advokasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun