Di cave orang orang memandang ku dengan tatapan jijik, dan seolah-olah menyalahkan ku. Terlihat jelas banyak mata yang sedang membandingkan aku dan dia.
"Sayang, ayo pulang bareng pacarmu." Tegasku, membujuknya.
"Aku, pacarmu ? Mana mungkin aku yang tinggi, putih, ganteng ini pacaran dengan mu. Apa aku sedang melihat ba** bermimpi."
"Kamu tidak meminta maaf padaku tapi malah menghinaku, sayang. Sekarang gini aja, kita pulang dan aku akan mengajak mu berbelanja buat ulang tahun adik mu besok," balasku tetap membujuknya.
"Brak... Srak."
Suara meja yang terkena tubuh ku karena di dorong pacar ku. Sakitnya tubuh dan hati ini membuat ku langsung lari dan tak menoleh ke belakang lagi.
                _____________
Handaru, yang sedang merasakan sakit teramat dalam hari itu sudah dapat cemoohan, lalu mendapati pacar selingkuh ditambah lagi dia balik ke kantor telat. Akhirnya dia di pecat oleh bosnya dan tidak memberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahanya dengan alasan tidak kunjung body goals.
Â
Mulai hari itu Handaru tersadar bahwa, di tempat ini semua harus perfect, mereka hanya memandang fisik mu terlebih dahulu sebelum hati mu. Selanjutnya, dia bertekad untuk giat diet dan memperbaiki karir nya.
Handaru, mencoba mengawali harinya di tempat gym. Disana dia bertemu dengan instruktur Alan yang mengarahkanya untuk mengkonsumsi makanan wajib dan tidak wajib (dilarang).Â
2 minggu berlalu di tempat gym, Handaru sharing pengalamanya kepada Alan.
"Lalu kedepanya bagaimana," tanya Alan dengan suara lembut.
"Aku ingin mempelajari kosmetik dan parfume. Aku sudah berpengalaman di bidangnya tinggal mengasah kembali dan di kembangkan." Jawabku.