"Huhf... huhf... huffh. Masih kurang satu menit kan."Ungkap ku padanya.
"Hmm...Ratu bola." Ejek dirinya yg cantik pada tubuh bulat ku. Dan sekali lagi, aku hanya tersenyum. Diri ku tau hal seperti itu tidak akan membuatku down. Apalagi mereka semua tak ada yang tau segala usaha ku, meskipun gagal lagi dan lagi,aku tetap mengulang untuk diet.Â
Saat sampai di cave tempat janji temu,kami langsung menyerahkan surat kontrak untuk di tanda tanganinya.
"Te..." Aku yang tidak melanjutkan omongan ku karena di peringatkan oleh teman ku dengan menginjak kaki ku.
"Terimakasih atas kerjasamanya, Pak." Timpal teman cantik ku.
"Sama-sama... semoga kerja sama kita lancar kedepanya. Oh, iya titip salam pada bos cantik."
"Ah... iya nanti saya sampaikan" balas temanku, tersenyum.
"Hmm... hidung belang." Ungakap ku dalam hati karena, melihatnya yang sudah berumur tapi masih melirik yang lain.
Aku setelah bertemu Pak Dave, merasa bersyukur pacar ku dapat menerimaku apa adanya dan tidak playboy. Saat kita akan kembali menuju kantor tanpa sengaja aku melihat pacar ku bersama wanita lain, dan bermesraan di tempat umum tanpa ragu. Aku menyuruh teman sekantor ku untuk kembali duluan, dan aku menghampiri keduanya.
"Jadi begini kelakuan mu di luar." Bentak ku padanya.
"Siapa ba** ini," tanya wanita itu bernada keras padaku.