Mohon tunggu...
Achsinul Arfin
Achsinul Arfin Mohon Tunggu... Freelancer - Suka membaca dan menulis

Suka menulis, baca buku, review buku, serta semangat belajar dalam hal literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jasa Tanpa Balas

23 Desember 2022   16:20 Diperbarui: 23 Desember 2022   16:25 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pexels.com/igorpaltov

Sekarang aku tahu, jadi inilah alasan kenapa sebagian sawah tanamannya berbeda. Hatiku menjadi sangat miris, mengingat ketika di masa kecil ibu pernah bilang jika sawah tersebut adalah warisan tidak ternilai harganya. Demi aku Ibu rela untuk melepaskan sebagian kepemilikannya. Meski ada pertentangan dari Bapak, tapi keras kepala dan tekad Ibu untuk menyekolahkanku jauh lebih besar.

***

Memori tersebut muncul secara tiba-tiba setelah waktu berjalan selama 25 tahun, semoga kelak aku bisa membahagiakan Ibu dan Bapak, meski mereka hanya bisa melihat dari tempat jauh nan di sana. Doakan anakmu ini mempunyai sifat yang rendah hati dan selalu berbakti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun