Grazella bukan benci dengan sekolah,           tapi Grazella benci dengan orang-orangnya.Â
"Mereka bersikap kepada diriku, padahal aku juga memiliki perasaan. "---Grazella Ayunda Queen Margareth. "
                       (Hujan)Â
KE-ESOKAN HARINYA, pak alex selalu guru IPA menyuruh siswanya untuk bekerja kelompok membuat tugas yang akan di kumpulkan minggu depan. Semua orang sudah mendapatkan kelompok kecuali Grazella, ia masih diam karena tidak ada yang mengajaknya bergabung.Â
"Grazella mana kelompok kamu?" tanya pak alex-menatap Grazella yang sedang mencatat materi di buku tulis, cewek itu lalu mengangkat kepalanya.Â
"Saya mau mengerjakan sendiri pak," balas Grazella. Semua sorot mata tertuju padanya sambil berbisik-bisik.Â
"Kamu yakin bisa mengerjakan itu sendirian?" tanya pak alex, ia tahu Grazella pintar namun laki-laki paruh baya itu kasihan jika Grazella kelelahan mengerjakan tugas-tugas sendirian.Â
Grazella tersenyum, "iya pak, saya bisa."
Setiap ada kerja kelompok tidak ada yang mau sekelompok dengan Grazella, sekalinya dapat kelompok, Grazella selalu di manfaatkan bahkan ia selalu mengerjakan tugas itu sendiri, dan yang lainnya cuma menumpang nama.Â
"Yasudah kalau begitu bapak akhiri pelajaran hari ini, selamat siang."
"Siang Pak," seru mereka bersamaan