Mohon tunggu...
Aluzar Azhar
Aluzar Azhar Mohon Tunggu... Freelancer - Penyuluh Agama Honorer

Berbuat baik kok malu, jadi weh ...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Monolog Stop dan Kurangi Cerai

2 Oktober 2018   16:03 Diperbarui: 2 Oktober 2018   16:08 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasti terjadi dan harus ada konsekuensi

Karena #janji_abadi (ijab-kabul), Tuhan yang jadi Saksi! @20180307, 17.30

Anak: Mending ditinggal mati Ortu daripada sebab cerai

Karena serasa di-denial dan di-wasted ...

Anak: Aku produk Kasihsayang, bukan Kebencian!!

Kecuali Aku dilahirkan untuk menjadi The Incredible Hulk ... @20180308, 17.00

canda = serius

Tiga perkara yang serius dan bercandanya sama-sama dianggap serius: (1) nikah, (2) cerai, dan (3) rujuk (HR Abu Daud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah) @20180109, 03.28

Kepada yang suka bercanda 'nikah lagi' padahal kehidupan rumah tangganya sedang harmonis. Hagg---saya bukan nakuti---dicatat Malaikat, lho!

Sebagaimana Hadis: "Tiga perkara yang serius dan bercandanya sama-sama dianggap serius: (1) nikah, (2) cerai, dan (3) rujuk" (HR Abu Daud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah). Mengapa 'menyeramkan'? Karena mata-telinga saya sudah 'kenyang' dengan kisah 'poligami' (apalagi, hiyy, 'poliandri') di sekitar saya: di tengah, apalagi di akhir masa hidupnya, sungguh memilukan; atau memuakkan; seperti dulu, gagah-perkasa, eh kini, reyot-sakit-sakitan; atau anak-keluarga rebutan harta warisan (mending ninggalin harta, kalo ninggalin utang)! Mau? @20160708, 18.58.

Ikhtiar Reduce Divorce

A. Hasil riset di 2014 & 2018, #perceraian_meningkat di Kota Bdg & Jawa Barat (lihat, misalnya, koran Pikiran Rakyat, 28.8.2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun