Jika suami-istri itu sudah beranak, trust me:Â anak akan menjadi tumbal karena perceraian itu melahirkan kebencian; kebalikannya dari perkawinan yang melahirkan buah kasih sayang (anak). Wah, 'bom waktu' jika anak besar dalam kebencian (ingat Hadis: "Cerai itu halal, tapi dibenci Allah"); wow, sudah dibenci Allah, masih berani dilakukan, tunggu saja 'tanggal mainnya'!
Dua lagu Iwan Fals cs  sungguh inspiratif menjadi solusi dalam mengarungi bahtera cinta: Bila hanya diam aku tak tahu/Batu juga diam kamu 'kan bukan batu (lagu "Ya atau Tidak") dan  Orang kalah jangan dihina/dengan cinta kita bangunkan (lagu "Kesaksian").
Wahai kekasih, bicaralah dari hati ke hati. Hanya kita yang miliki cinta kita. Cinta kita itu, kita minta dari Tuhan, kita pinjam, akhirnya kita miliki; dan Tuhan, Pemilik kita. Wahai kekasih, cintailah aku karena Tuhan. Karena aku milik Tuhan, begitu pun kamu. Kekuatan apa yang dapat mengalahkan Cinta (sifat Tuhan: Rahmaan-Rahiim)?
Addendum: Omong soal AIDS ini, seperti 'canda', tapi 'serius' bahwa AIDS itu juga kependekan dari Aku Ingin Duit Sekarang; ya, virus 'Duit' bahkan sejak zaman past selalu seperti menjadi solusi alias 'tuhan'!
Ujungberung, 1 Desember 2017
c.q. Artikel ini dikirim dulu ke academia.edu dan ke status fb saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H