Mohon tunggu...
Aluzar Azhar
Aluzar Azhar Mohon Tunggu... Freelancer - Penyuluh Agama Honorer

Berbuat baik kok malu, jadi weh ...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Solusi Macet di Jalan AH Nasution Kota Bandung

15 September 2016   03:36 Diperbarui: 26 Oktober 2016   21:11 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Ujungberung 7 Desember 2010, dijepret di biskota Kebon Kalapa - Cibiru yang lagi laju; sumber foto: koleksi pribadi

Apa atuh Solusinya?

Karena, konon, JAHN itu jalan raya nasional, maka stakeholder nasional pun harus urun rembuk (lihat, misalnya, sumber: dari sini, akses: 15/9/2016).

Kemudian, segala cara yang pernah atau akan diaplikasikan untuk mengatasi macet pada intinya adalah kesinambungan dan kedisiplinan—terutama—dari aparat menerapkan aturan. Patut juga dicoba di JAHN, misalnya: three in one, nopol ganjil/genap, atau Jum’at bersepeda.

Kedisiplinan pengguna jalan karena stres tadi memang memprihatinkan. Bakal ketahuan kok siapa atau apa penyebab macet kalau dipasang CCTV di titik-titik rawan macet.

Kesungguhan aparat dengan industri otomotif nasional, saya pikir bisa meminimalisasi kendaraan ‘tidak produktif’ karena begitu mudahnya mendapat kredit kendaraan bermotor. Saya juga mendengar kabar bahwa di Jepang, sebagai produsen otomotif terbesar di dunia, melarang warganya punya mobil jika tidak punya garasi. Wah, ini, saya setuju!

Adapun yang ‘urgen’ tentu di tiga titik pertemuan/penyempitan JAHN, yakni: (1) Terminal Cicaheum ke arah timur; (2) pasar Ujungberung; dan (3) Bundaran Cibiru ke arah barat. Nomor (1) dan (3), mungkin mendesak dibangunfly-over; sedangkan nomor (2) mendesak dibangun gedung minimal 3 lantai plus basement untuk parkir dan bongkar-muat kebutuhan pasar.

Memang akan menyedot biaya fantastis. Namuan seperti saya bilang tadi, mulailah dengan pembangunan yang berkesinambungan, yakni bersifat antisipatif; atau nyicil-lah dengan aturan-aturan alternatif mengatasi (kuratif) macet.

Saya sekadar mengajukan ‘peringatan’ bagaimana kalau kita manfaatkan produk IT seperti gawai hape atau medsos online, misalnya untuk mengurangi macet ya gunakanlah SMS, yakni segala aktivitas kantoran (negeri atau swasta) yang bisa dilakukan di rumah; atau segala administrasi antara Rakyat dengan Pemerintah cukuplah dengan pesan singkat (SMS)—konon, sekarang ada software SMS ‘Gateway’ yang bisa diaplikasikan di instansi dan diakses di rumah. Jadi menghemat waktu (tidak macet, sehingga produktif di rumah) dan hemat biaya (tanpa bensin dan tanpa biaya parkir).

Semoga berkenan dan bermanfaat. Terima kasih.

Bandung, 15 September 2016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun