Mohon tunggu...
Nanik Sudarwati
Nanik Sudarwati Mohon Tunggu... -

aku, kau, Dia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sedamai Sunset di Hati

17 Februari 2015   06:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:04 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu jahat...!!!" teriak hatiku marah.
"Aku...? Jahat...?" sahut otakku heran.
"Ya... Kamu jahat. Kau biarkan aku terluka, kecewa, sakit ...!" tukas hatiku cepat.

"Aneh... Bukankah aku sudah sering kali mengingatkan? Kamu sendiri yang tak mau mendengar," otakku masih mencoba bersabar.

"Iya... Tapi...,"hatiku kehilangan kata-kata. Mulai terisak. Isak yang begitu kering. Tanpa embun.

"Berhentilah bermain dengan perasaan. Beginilah akibatnya. Dibodohi, dikecewakan..."

Otakku mulai membujuk.

"Aku tak menyangka, ternyata dia tidak menyayangiku." lirih hatiku bergumam.

"Hai... Dia tidak menyayangimu? Yang benar saja. Dia sangat menyayangimu. Itulah sebabnya dia menghindar. Dia tak ingin membuatmu terperangkap si hasrat gila," hati kecilku yang sedari tadi diam menyahut cepat-cepat.

Hening.

"Rasanya memang benar begitu," otakku ikut mendukung.

Kembali hening.

Otak memerintahkan kepalaku untuk mendongak. Agar mataku bisa melihat langit temaram senja itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun