“Apakah kamu masih mampu merekam peristiwa saat sekarang, pada 15 tahun mendatang? yang berarti usiamu saat itu … 35 tahun” Lanjutmu tanpa memedulikan kebingunganku.
Aku terkesiap. Aku tidak menyangka dibalik kecuekanmu, analisismu cukup mendalam dan mengesankan ada kekhawatiran datangnya perpisahan. Hal yang tak pernah terfikir olehku sebelumnya.
“Aku belum tahu… apakah setelah usia 35 tahun nanti, aku masih mampu mengingat saat sekarang” Jawabku datar sambil menarik nafas panjang yang tiba-tiba terasa sesak.
“Gini aja, kalo umurmu udah 35 tahun, kamu telepon aku ya?”
“Untuk apa?” Aku mengernyit dahi tak mengerti.
“Untuk memastikan kalo kamu masih ingat peristiwa saat ini” Katamu tertawa. Ada gundah di sana, tapi selalu berakhir dengan keceriaan.