Diaz tidak terlihat sebagai orang yang memaksakan menggunakan kekayaan maupun pengaruh keluarganya. Dibandingkan dengan Pak Fachruddin yang memang memperlihatkan kekayaannya karena dia seorang pengusaha, eksekutif hotel, dan investor. Melisa yang seorang kaya dan Sisy yang walaupun tidak kaya tidak bisa dianggap miskin juga tidak mengumbar kekayaan mereka, mungkin dikarenakan didikan orang tua.
Sebagai kesimpulan, kedua perbandingan diatas memiliki kelebihan dan kekurangan, dan menjelaskan dengan jelas perbedaan kehidupan periode 80-an dan periode 2000-an. Oleh karena itu, analisis perbandingan kedua novel diatas, novel 80-an dan novel 2000-an bisa dianggap sebagai perbandingan yang cukup bagus.
Daftar Pustaka :
Â
Sarumpaet, Riris K. Toha. (2009). Pedoman Penelitian Sastra Anak. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Karina, Sitta. (2004). Lukisan Hujan. Jakarta: Terrant Books.
Mara Gd, S. (1989). Melisa 3 : Mengejar Cita. Jakarta: Gramedia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H