Mohon tunggu...
Altito Asmoro
Altito Asmoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Anak Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Analisis Perbandingan Novel "Melisa 3: Mengejar Cita" dan "Lukisan Hujan" Sebagai Perbandingan Sastra 1980-an dan Sastra 2000-an

18 Juli 2024   18:30 Diperbarui: 18 Juli 2024   18:58 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Diaz tidak terlihat sebagai orang yang memaksakan menggunakan kekayaan maupun pengaruh keluarganya. Dibandingkan dengan Pak Fachruddin yang memang memperlihatkan kekayaannya karena dia seorang pengusaha, eksekutif hotel, dan investor. Melisa yang seorang kaya dan Sisy yang walaupun tidak kaya tidak bisa dianggap miskin juga tidak mengumbar kekayaan mereka, mungkin dikarenakan didikan orang tua.

Sebagai kesimpulan, kedua perbandingan diatas memiliki kelebihan dan kekurangan, dan menjelaskan dengan jelas perbedaan kehidupan periode 80-an dan periode 2000-an. Oleh karena itu, analisis perbandingan kedua novel diatas, novel 80-an dan novel 2000-an bisa dianggap sebagai perbandingan yang cukup bagus.

Daftar Pustaka :

 

Sarumpaet, Riris K. Toha. (2009). Pedoman Penelitian Sastra Anak. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Karina, Sitta. (2004). Lukisan Hujan. Jakarta: Terrant Books.

Mara Gd, S. (1989). Melisa 3 : Mengejar Cita. Jakarta: Gramedia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun