Mohon tunggu...
Altika Suliyanti
Altika Suliyanti Mohon Tunggu... Guru - Guru TK

Hanyalah seorang guru TK yang mencoba untuk bergerak menjadi lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practices Penerapan Permainan Fun Circuit untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak

10 Desember 2022   09:00 Diperbarui: 10 Desember 2022   09:42 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BEST PRACTICES

PENERAPAN PERMAINAN FUN CIRCUIT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK B DALAM MENGURUTKAN BENDA KECIL-BESAR

Disusun Oleh:

ALTIKA SULIYANTI, S.Pd.

Lokasi: TK Aisyiyah 2 Ajibarang Kulon

Lingkup Pendidikan : PAUD

Tujuan yang ingin dicapai : Meningkatan kemampuan kognitif anak kelompok B di TK Aisyiyah 2 Ajibarang Kulon dalam  mengurutkan benda dari kecil-besar.

Latar belakang dari permasalahan dalam pembelajaran ini adalah sebagai berikut:

  • Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru sejak awal masuk tahun ajaran baru, anak-anak kelompok B masih banyak yang keliru dalam kegiatan mengurutkan benda kecil-besar dari 21 anak yang ada hanya 3  anak yang mampu.
  • Banyak dari anak-anak yang belum memahami dengan benar konsep besar-kecil, sehingga saat mengurutkan bendanya masih banyak yang keliru.
  • Guru kurang memberikan stimulasi saat menerangkan tentang materi.
  • Kegiatan yang dilakukan kurang menyenangkan hanya terpaku dengan LKPD saja.
  • Hal ini juga didukung dengan hasil wawancara dengan teman sejawat mengenai pengembangan kemampuan kognitif ini memang sangat perlu dilakukan dengan pendampingan untuk kegiatan mengurutkan benda kecil-besar.

Dari temuan-temuan diatas dapat disimpulkan bahwa anak kelompok B belum mampu untuk mengurutkan benda kecil-besar.

Kegiatan praktik ini sangat penting dan urgen untuk dilakukan dalam upaya meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengurutkan benda dari kecil-besar. Selain itu, saya yakin banyak rekan guru lainnya yang mengalamai permasalahan yang sama dengan permasalahan yang saya alami, sehingga praktik ini diharapkan selain bisa menjadi motivasi dan menjadi insipirasi bagi rekan guru lainnya.

Peran saya pada praktik pembelajaran ini adalah sebagai guru memiliki tanggung jawab untuk membuat proses pembelajaran berjalan secara efektif, dengan menggunakan media, metode dan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga proses pembelajaran dapat berjalan sesuai yang diharapkan terutama untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok B dalam mengurutkan benda kecil-besar.

Tantangan dari permasalahan ini adalah :

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penyebab masalah rendahnya kemampuan kognitif anak kelompok B dalam mengurutkan benda kecil-besar antara lain adalah sebagai berikut:

  • Anak belum mengenal konsep besar kecil dengan baik, sehingga belum mampu dalam mengurutkan benda kecil-besar.
  • Guru kurang kreatif dalam menyediakan kegiatan main yang menyenangkan.
  • Media yang digunakan belum variatif masih terpaku pada LKPD saja.
  • Kurangnya bimbingan dan perhatian oleh orangtua saat dirumah.

Dari penyebab diatas yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

  • Penggunaan metode pembelajaran yang bervariatif sehingga dapat memotivasi anak untuk semangat dalam mengikuti kegiatan.
  • Penyediaan kegiatan yang menyenangkan bagi anak dalam pembelajaran.
  • Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan menarik bagi anak didik
  • Pemilihan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi pembelajaran dan karakteristik anak.

Yang terlibat :

  • Yayasan berperan mendukung tujuan pembelajaran tersebut dengan memfasilitasi sarana dan prasarana
  • Teman guru memberikan berbagai pengalaman selama mengajar dan memberikan solusi yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  • Anak-anak sebagai objek belajar dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok B dalam mengurutkan benda kecil-besar.

Langkah-langkah yang dilakukan :

  • Mencari alternatif solusi melalui kajian literatur dan wawancara dengan teman sejawat dan pakar dalam menentukkan media, metode dan model pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Strategi yang digunakan, antara lain:

  • Model pembelajaran menggunakan model problem base learning dengan pendekatan saintifik dan STEAM dan berbasis HOTS.
  • Metode yang digunakan adalah demonstrasi, bercakap-cakap, pemberian tugas, game, show and tell .
  • Media yang digunakan adalah benda konkret yaitu buah jeruk dengan berbagai ukuran, bahan ajar sesuai dengan tema pembelajaran yang dipilih.
  • LKPD
  • Penilaian menggunakan rubrik sebagai acuan hasil pencapaian anak didik, penilaian hasil karya, dan catatan anekdot.

Sumber daya atau materi yang diperlukan, antara lain :

Laptop dan LCD

Bahan dan alat

Setting kelas

Proses pembelajaran dengan solusi hipotetik penerapan permainan fun circuit untuk meningkatkan kemampuan anak kelompok B dalam mengurutkan benda kecil-besar, maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Kegiatan Pembukaan :

  • Berdoa sebelum belajar.
  • Hafalan Q.S Al Humazah Ayat 1-2
  • Melaksanakan presensi.
  • Menonton video tentang Jeruk
  • Bercakap-cakap tentang buah Jeruk (Communication, Critical Thingking-4C)

Kegiatan Inti:

  • Guru mengajak anak mengamati (Bisa media, alat, bahan, yang disediakan).
  • Guru mendorong anak menanya (Bisa media, alat, bahan, yang disediakan).
  • Guru memberi kesempatan pada anak untuk membandingkan dan mengelompokkan alat dan bahan yang telah disediakan. (Critical Thinking-4C) 
  • Guru mendiskusikan aturan main.
  • Anak melakukan kegiatan main sesuai dengan aturan yang telah disepakati.

Kegiatan main 1 :Bermain fun circuit

  • Guru mendemonstrasikan bagaimana cara melakukan permainan fun circuit.
  • Anak memulai dari garis start diawali dengan berjalan zig-zag.
  • Anak mengurutkan buah jeruk dari yang terkecil-besar 4 series (Critical thingking-C4)
  • Kemudian anak merangkak melewati play tunnel dan tibalah di finish.

Kegiatan main 2 : Membuat kolase gambar jeruk

  • Guru mendemonstrasikan kegiatan kolase gambar jeruk.
  • Anak membuat kolase gambar jeruk dengan menggunakan daun-daunan (Create-C6)

Kegiatan main 3 : Membuat kreasi minuman dari buah jeruk.

  • Guru mendemonstrasikan membuat kreasi minuman dari buah jeruk.
  • Anak membuat "Wedang Jeruk".

Kegiatan Penutup

  • Anak diberi kesempatan untuk menyampaikan perasaannya selama bermain. (Communication-4C)
  • Anak menunjukan hasil karyanya dan mempresentasikannya didepan kelas.
  • Guru melakukan recalling kegiatan sehari.
  • Guru menyampaikan pesan moral untuk merawat tanaman.
  • Berdoa setelah belajar.

Dampak dari aksi tersebut adalah anak-anak yang awalnya belum begitu mampu dalam mengurutkan benda dari kecil-besar setelah dilakukan praktik baik yaitu melalui permainan fun circuit mereka menjadi lebih terampil.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penerapan permainan fun circuit untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok B dalam mengurutkan benda dari yang kecil-besar sangat efektif, hal ini terbukti setelah melakukannya dalam 2 siklus yang awalnya hanya 3 anak yang berhasil sekarang ada 18 anak yang mampu mengurutkan benda dari kecil-besar.

Respon yang diperoleh dari penerapan permainan fun circuit ini sangat postif.

Faktor yang menjadi keberhasilan dari upaya meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok B ini adalah kerjasama dari semua pihak baik kepala sekolah, guru, anak didik dan orangtua yang turut berperan aktif.

Pembelajaran yang dapat dipetik dari keseluruhan proses ini adalah belajar untuk membangun pengetahuan anak dengan cara yang menyenangkan dan belajar untuk menjalin komunikasi yang positif dalam bekerja sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun