Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Fitri yang Fitri

14 April 2024   15:50 Diperbarui: 14 April 2024   15:52 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"nggih bu.."

Ibu semakin cantik ruangan itu masih seperti dulu indah dan nyaman dan aku tahu semua ini adalah karena ibu yang mengatur keberihan dan keharuman rumah ini.

"aku harus masak apa bu?"

"siapa bilang kamu harus masak?"

"tadi dik andien.."

"sudahlah nanti kamu tahu.."

aku harus bagaiamana akulah satu-satunya mantu wanita dan akulah sekarang mantu yang tidak tahua diri, sebab aku sudah hampri setahun setiap lebaran tidak bisa mampu langkahkan kaki ini kerumah ibu.

Aku berkeliling dari ruang ke ruang, dan aku takjub ternyata kamar mas masih seperti dulu dan tertata lebih rapi

"masuk saja ke kamarmu sayang" ibu membuatku kaget sebab aku di suruh masuk kamar kepunyaan mas dulu

"aku.,harus...?" gagap rasanya hati ini masuk ke kamar pertama kami dan kamar peraduan kamu pertama kali

"bagus dan rapi" cetus ibu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun