"nggih bu.."
Ibu semakin cantik ruangan itu masih seperti dulu indah dan nyaman dan aku tahu semua ini adalah karena ibu yang mengatur keberihan dan keharuman rumah ini.
"aku harus masak apa bu?"
"siapa bilang kamu harus masak?"
"tadi dik andien.."
"sudahlah nanti kamu tahu.."
aku harus bagaiamana akulah satu-satunya mantu wanita dan akulah sekarang mantu yang tidak tahua diri, sebab aku sudah hampri setahun setiap lebaran tidak bisa mampu langkahkan kaki ini kerumah ibu.
Aku berkeliling dari ruang ke ruang, dan aku takjub ternyata kamar mas masih seperti dulu dan tertata lebih rapi
"masuk saja ke kamarmu sayang" ibu membuatku kaget sebab aku di suruh masuk kamar kepunyaan mas dulu
"aku.,harus...?" gagap rasanya hati ini masuk ke kamar pertama kami dan kamar peraduan kamu pertama kali
"bagus dan rapi" cetus ibu