Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Jogja 1965 (01)

4 September 2023   21:27 Diperbarui: 5 September 2023   20:43 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Banyak ada mas cahyo, mas burhan dan juga mbak lindri" beber Bagus lagi

'Masihkah lindri juga ikut mas?' kaget safitri mengetahui sebuah nama Lindri ikut latihan hari ini

"Ya mengapa to?" tanya Bagus kepadanya

'Mantanmu to?'jawab Safitri

"Ya kenapa?' cemburu nie?' jawab bagus sambil ketawa

'Mbuh, tidak .." tersipu Safitri di buatnya rona merah pipi nya kelihatan jelas malu menutupi keinginan tahunya saat itu.

Senisono  sepertinya tempat yang tidak bisa dilupakan safitri jelas tertulis di buku catatan  hariannya  dan banyak kenangan indah yang tidak bisa dilupakan saat masih bersama mas Bagus kala itu.  Sebab urat seni dan berkesenian sangat bergelora  di tahun 1960 an ini adalah titik balik majunya seni di berbagai lini bidang  yang digelorakan oleh Soekarno sebagai Presiden pertama Republik ini yang juga pecinta seni juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun