"Banyak ada mas cahyo, mas burhan dan juga mbak lindri" beber Bagus lagi
'Masihkah lindri juga ikut mas?' kaget safitri mengetahui sebuah nama Lindri ikut latihan hari ini
"Ya mengapa to?" tanya Bagus kepadanya
'Mantanmu to?'jawab Safitri
"Ya kenapa?' cemburu nie?' jawab bagus sambil ketawa
'Mbuh, tidak .." tersipu Safitri di buatnya rona merah pipi nya kelihatan jelas malu menutupi keinginan tahunya saat itu.
Senisono  sepertinya tempat yang tidak bisa dilupakan safitri jelas tertulis di buku catatan  hariannya  dan banyak kenangan indah yang tidak bisa dilupakan saat masih bersama mas Bagus kala itu.  Sebab urat seni dan berkesenian sangat bergelora  di tahun 1960 an ini adalah titik balik majunya seni di berbagai lini bidang  yang digelorakan oleh Soekarno sebagai Presiden pertama Republik ini yang juga pecinta seni juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H