Aku bertemu disebuah ladang sawah di barat Jogja
CapingÂ
lusuh, badan belepotan tanahDuduk memandang hamparan sehabis panen
Nampingi, membuat tembok, setelah ditraktor kemarin
Sedikit menyiangi bibit padi uritan untuk ditanam kelak
Duduk dibawah pohon mahoni naungan panasnya mentari diatas Jogja
"Piyambakan pak?"
"Oh nggih" jawabnya santun kepadaku
Lintingan tingwe mengepul desahnya ringan didekatku
Aku coba basa-basi memberi sebotol sir minum kemasan
"Sampun, sudah bawa cerek" jawsbnya jujur
Petani tua berkeluh kepadaku, anak-anaknya sudah mentas
"Sayang mas, pintar semua namun gaeean sawah tidak ada yang mau"
Aku diam aku tahu perasaannya
"Besok diutara sana terkena proyek jalan tol mas"
"Ya pak"
"Semua akan nganggur, milyaran tidak bisa beli sawah dan petaninya"
Aku diam  ndoyo mungkret sakgedene godong kelor
Bisa jadi ini kebalikan dari donyo ora amung sak jembare godong kelor
"Mas jer basuki mawa bea"
Deg jantungku serasa berhenti
....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H