Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta yang Fitri (19) Petani Tua di Ujung Senja

30 Mei 2023   18:23 Diperbarui: 30 Mei 2023   18:29 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku bertemu disebuah ladang sawah di barat Jogja

Caping lusuh, badan belepotan tanah

Duduk memandang hamparan sehabis panen

Nampingi, membuat tembok, setelah ditraktor kemarin

Sedikit menyiangi bibit padi uritan untuk ditanam kelak

Duduk dibawah pohon mahoni naungan panasnya mentari diatas Jogja

"Piyambakan pak?"

"Oh nggih" jawabnya santun kepadaku

Lintingan tingwe mengepul desahnya ringan didekatku

Aku coba basa-basi memberi sebotol sir minum kemasan

"Sampun, sudah bawa cerek" jawsbnya jujur

Petani tua berkeluh kepadaku, anak-anaknya sudah mentas

"Sayang mas, pintar semua namun gaeean sawah tidak ada yang mau"

Aku diam aku tahu perasaannya

"Besok diutara sana terkena proyek jalan tol mas"

"Ya pak"

"Semua akan nganggur, milyaran tidak bisa beli sawah dan petaninya"

Aku diam  ndoyo mungkret sakgedene godong kelor

Bisa jadi ini kebalikan dari donyo ora amung sak jembare godong kelor

"Mas jer basuki mawa bea"

Deg jantungku serasa berhenti

....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun