Proloog:
Genre Fiksi perubahan tata sosial budaya kekinian
Pemain : Yan, Aan, Penjaga Museum, etc
Cinta kadang  tanpa pandang perbedaan asal dari daerah, walau tetap mencintai Aan tidak akan pernah bisa memiliki sang kekasih hatinya yang dikenalnya lewat jaring perteman media sosial dan ditemukan dengan Yan  di kebersamaan PPL kampus mereka.
"Semua kehidupan harus diperjuangkan kakak"
"Namun kita harus mematuhi komitmen bersama kita Yan"
"Kami sudah terlalu muak dengan janji-janji  penguasa saat ini"
"Namun aku masih mencintaimu Yan"
"Aku juga masih mencintai mu kakak  Aan"
Perjumpaan di sudut perpustakaan Salah satu museum perjuangan  di Jogja itu membekas di hati Aan membenarkan bahwa itu itu dari mata turun kehati dan semua menjadi sebuah alibi yang dalam ketika  tugas yang mereka cari di museum itu sama tentang sejarah panjang tanah Papua.