"Dalam bingkai NKRI Yan"
**
Flashback:
"Alun-alun  utara Yogyakarta menjadi saksi bisu  penggalangan sukarelawan untuk merebut tanah Papua tahun 1961 dari pangkuan kolonial Belanda. Semua diupayakan untuk mengembalikan bumi cenderawasih kepangkuan ibu pertiwi.
Letkol Soeharto menjadi panglima komando Trikora  merebut kembali tanah Papua  yang kemudian dinamakan menjadi Irian Jaya oleh Soekarno Presiden Republik Indonesia pertama.
Beringin kurung di alun-alun ini juga menjadi saksi bisu betapa perjuangan tidak hanya harta benda, juga cinta dan pengorbanan yang tiada ternilai betapa para sukarelawan begitu nyata dan menggebu untuk mengeorbankan dirinya menjadi syuhada bagi bumi pertiwi.
Kembalinya bumi Cendrawasih kepangkuan ibu pertiwi berliku sampai adanya jajak pendapat yang memilih merdeka, ikut Belanda dan kembali kepangkuan ibu pertiwi, semua atas bujuk rayu orang-orang barat yang masih ingin memisahkan bumi ini lepas dari NKRI,Â
Semua  realita ini seakan tidak seratus persen diterima generasi anak mudanya dan mereka menggelorakan perjuangan dalam berbagai bentuk di tanah  papua sendiri, di tanah Kemerdekaan."
Alun-alun utara Yogyakarta itu masih ada bahkan kedua pohon beringin  di depan keraton Jogja itu masih berdiri tegak  jadi saksi perjuangan pembebasan tanah Papua kembali kepangkuan ibu pertiwi .
Aku masih menyusuri alun-alun utara ini bersama Yan yang diam-diam aku kagumi ketangguhan dan keluwesannya dibalik kepintarannya menempuh kuliah di Jogja aku mencoba menerangkan sekelumit tentang sejarah Trikora  yang sungguh besar hasilnya bisa menyatukan lagi tanah Papua dari cengkraman kolonialisme Belanda ke  pangkuan ibu pertiwi sampai saat ini.
"Bila aku datang di pertemuan komando Trikora ini aku akan lantang bertanya kepada Soekarno, tolong merdekakan tanah kami"