"Aku sedang prehatin mas"
"Yang sabar...dan tetap berdoa"
Waktu yang tidak berpihak lagi padaku
Pandemi corona itu tidak pernah akun lupakan aku tahu keceriaan ramadhan tahun belumlah bisa membuatu hatiku gembira lagi.
"Ini tentang cinta kita mas, buah hati kita tetap harus mas perjuangkan untuknya"
"Ya dik"
Kenyataan seakan pamitmu itu menjadi nyata virus itu merenggut kebahagiaan kita. Harusnya ramadhan tahun ini kita masih bersama dengan buah hati kita yang menginjak remaja ini.
Wajah, cantiknya, tingkah lakunya mirip denganmu dik, senang baju gamis kekinian juga sama, itu anak kita.
Sungguh pesan virus itu membuat sedih hatiku sampai ramadhan tahun ini walau aku sudah mencoba bangkit lagi betapapun aku tidak bisa lupakan semua itu.
Virus yang membuatku hampir menyerah untuk tetap dan bangkit lagi di kehidupan nyataku ini.
"Demi waktu sesungguhnya manusia itu dalam kerugian kecuali orang yang beramal sholeh dan mengerjakan kebaikan"