Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Money

Minyak (Kelapa Sawit) Goreng ke Mana Nih?

2 Februari 2022   20:07 Diperbarui: 2 Februari 2022   20:20 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ojo podo gumunan opo maneh kagetan

Minyak goreng kemana nih?

Tahun baru imlek tahun baru yang serasa beda dari biasanya hujan sepanjang hari menjadi terik sepanjang hari ini.

Saya tidak menulis tentang tabaru imlek ini tetapi saya menulis yang biasa sajs ads fenomena yang buat penyuka gorengan akan gigit jari karena sekarang gorengan jadi mahal harganya bila murah akan terjadi bentuknya beda lebih kecil dari biasanya.

Saya tidak salahkan menteri perdagangan yang konon harga minyak kelapa sawit kita lebih murah daripada punya negeri tetangga.

Saya juga tidak mau kritik karena harga jual minyak mentah dunia per metrik ton nya miliaran rupiah (hitungan pakai dolar $).

Saya juga tidak mau salahkan bila karena kebijakan pemerintah sendiri gunakan bio solar untuk tekan emisi gas karbon (solar biodiesel) pengganti solar minyak bumi.

Kurang data apalagi saya menulisnya konon pengusaha besar yang kaya raya pemilik merek  minyak goreng terkenal di Republik ini tidak mau di subsidi pemerintah untuk turunkan harganya pemerinta tidak bisa tekan karena jelas kontribusi pajak dan banyaknya karyawan perusahaan tersebut yang menjadi pertimbangan sanksi tidak ada bila tidak patuh.

Beda yang jualan curah dan gendulan atau gayungan bisa jadi ditekan untuk tidak boleh lagi jualan ,(akhirnya dicabut juga aturannya).

Kebijakan pro pemilik modal seakan menjadi batu sandungan untuk menyamakan harga minyak goreng di negeri ini.

Mereka lupa permainan supermarket swalayan toko yang tokonya sampai tingkat kelurahan selalu ada mereka berani bermain petak umpet hilangkan minyak goreng ini dari rak mereka tanpa sanksi sedikitpun adanya.

Dulu mungkin kebijakan sawitisasi ini tidak dihitung dampaknya sepuluh atau tujuh puluh tahun kemudian karena industri rumahan minyak kelapa sudah tidak terdengar lagi disubsidi seperti minyak kelapa sawit ini.

Para simbah dan eyang dulu biasa grengseng membuat sendiri minyak goreng ini tanpa subsidi, tanpa kebijakan dan tanpa promosi inilah uniknya di negeri ini.

Minyak kelapa tergusur minyak kelapa sawit dan membuat pencinta gorengan dan ibu-ibu menjerit karena langkanya minyak goreng sekarang ini.

Solusinya mari mandirikan dan buat lagi minyak goreng rumahan kita!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun