Mereka lupa permainan supermarket swalayan toko yang tokonya sampai tingkat kelurahan selalu ada mereka berani bermain petak umpet hilangkan minyak goreng ini dari rak mereka tanpa sanksi sedikitpun adanya.
Dulu mungkin kebijakan sawitisasi ini tidak dihitung dampaknya sepuluh atau tujuh puluh tahun kemudian karena industri rumahan minyak kelapa sudah tidak terdengar lagi disubsidi seperti minyak kelapa sawit ini.
Para simbah dan eyang dulu biasa grengseng membuat sendiri minyak goreng ini tanpa subsidi, tanpa kebijakan dan tanpa promosi inilah uniknya di negeri ini.
Minyak kelapa tergusur minyak kelapa sawit dan membuat pencinta gorengan dan ibu-ibu menjerit karena langkanya minyak goreng sekarang ini.
Solusinya mari mandirikan dan buat lagi minyak goreng rumahan kita!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H