Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pembunuhan Itu

5 Januari 2022   14:11 Diperbarui: 5 Januari 2022   15:33 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Saya tidak dusta mas macan, saya membunuh karena uang, tetapi untuk hilangkan jejak begini saya rasa mudah saja"kata seorang narapidana pembunuhan yang sudah tua dan  dihukum seumur hidup dipenjara itu.

"Maaf ini persis waktu anda membunuh pengusaha itu"desak sang reserse tua itu.

"Spontan komandan saya simpel bunuhnya memakai balok es simpel? Kan?"

"Lalu?" 

"Bodoh langsung mati saya hantam kepala dan tengkuknya"

"Tanpa bekas sidik jari..?"

"Benar mas macan, saya sadar, saya insyaf disini, sudah tua" jawabnya merendah.

Deg, modus pembunuhan dua puluh tahun lalu caranya digunakan sekarang, sangat rapi dab sungguh keji adanya.

Sungguh sampai lima bulan ini belum terkuak, tetapi teka teki itu mulai terkuak bila bersama kekasihnya memakai motor maka malam itu siapa dan dimana  mobil alphard itu dibawa oleh sang gadis?

Mengapa walau ditelanjangi tidak ada rudapekso dan mengapa anjing k2 polisi menyalak ke arah tempat cuciian mobil itu?

Pertanyaan yang sungguh sulit untuk menjawabnya saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun