"Ini kan..."belum aku sempat menerkanya ada mas Wanto menyahutnya
"Baru seminggu mas jualannya, ini tempenya hangat"
Aku merogoh uang sepuluh ribuan dan semua gorengan termasuk tempe yang lezat itu berpindah pada kantong kresek. Waktu di perjalanan aku berpikir keras siapa wanita  penjual tempe goreng itu.
"Ah itu kan nanik"aku ingat sambil standarkan motorku lalu istriku menghampiriku
"Mas juga beli gorengan ya?" Tanya istriku penuh lidik padaku.
"Kenapa dik?"
"Itu janda muda seminggu ini bikin goyah iman para bapak dan pemuda"
"Maksudnya?"
"Jualan tempenya itu lho mas sambil ikuti aku masuk kerumah aku tidak tahu karena benar-benar focus di sekolahan dan nginap karena medannya yang sulit buat nglajo Bantul ke Kokap Kulon progo
"Aku rasa biasa saja dik"jawabku sambil coba memeluk istriku.
"Et...tunggu sudah prokes belum?" Pertanyaan yang buatku harus mandi sore ini juga untuk bisa memeluknya.