Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Klitih di Jogja Bukan untuk Diburu Saja!

19 Agustus 2021   16:43 Diperbarui: 19 Agustus 2021   17:36 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Haruskah diburu dan dibasmi, semua bisa di jawab dari segi ekonomi, sosial, kriminalitas. Artinya tidak baik kita memghukum badan atau fisik mereka saat ini.

Lihat latar belakang

Klitih di Jogja sebagaian besar pelakunya masih remaja demikian juga dengan korbanya juga masih muda dan remaja juga.


Para klitih sebagaian pelakunya dari keluarga yang bermasalah seperti broken home dan sebagaian jauh dari keluarga anak kost, anak yang dititipkan kepada kakek neneknya. 

Maka pergaulan mereka ada yang menjurus pada kesenangan diri dan menunjukkan eksistensinya dengan membuat gank sekolah.

 Unjuk giginya dengan pesta miras, penyerangan kelompok gank lain dan juga serangan acak demi eksistensi (sebagai syarat masuk gank tersebut).

 Mereka anak-anak korban benturan sosial yang juga terjerumus pada miras serta narkoba, sebagaian anak baik-baik yang salah pergaulan dan jadi korban menjadi ikut-ikutan nglitih.

Saran

Aksi-aksi klitih memang sporadis tetapi juga ada yang direncanakan juga lewat "janji perang gank" di medsos (yang pernah terungkap tim cyber) juga spontan ketika salah satu anggota gank terkena masalah mereka akan memburu siapa yang membuat masalah dengan mereka yang ujungnya tindakan kriminal, pengeroyokan, pembacokan dan pembunuhan. 

Inilah yang dinamakan resistensi sosial pertempuran kembang (perang kembang) yang keblinger bukan unjuk prestasi tetapi unjuk kebencian dan frustasi.

 Kelihatannya bukan di Jogja saja keadaan ini apalagi pandemi ini membuat anak remaja terkurung tetapi jiwa mereka sedang memberontak untuk tunjukkan jati diri walau salah jalan adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun