Haruskah diburu dan dibasmi, semua bisa di jawab dari segi ekonomi, sosial, kriminalitas. Artinya tidak baik kita memghukum badan atau fisik mereka saat ini.
Lihat latar belakang
Klitih di Jogja sebagaian besar pelakunya masih remaja demikian juga dengan korbanya juga masih muda dan remaja juga.
Para klitih sebagaian pelakunya dari keluarga yang bermasalah seperti broken home dan sebagaian jauh dari keluarga anak kost, anak yang dititipkan kepada kakek neneknya.Â
Maka pergaulan mereka ada yang menjurus pada kesenangan diri dan menunjukkan eksistensinya dengan membuat gank sekolah.
 Unjuk giginya dengan pesta miras, penyerangan kelompok gank lain dan juga serangan acak demi eksistensi (sebagai syarat masuk gank tersebut).
 Mereka anak-anak korban benturan sosial yang juga terjerumus pada miras serta narkoba, sebagaian anak baik-baik yang salah pergaulan dan jadi korban menjadi ikut-ikutan nglitih.
Saran
Aksi-aksi klitih memang sporadis tetapi juga ada yang direncanakan juga lewat "janji perang gank" di medsos (yang pernah terungkap tim cyber) juga spontan ketika salah satu anggota gank terkena masalah mereka akan memburu siapa yang membuat masalah dengan mereka yang ujungnya tindakan kriminal, pengeroyokan, pembacokan dan pembunuhan.Â
Inilah yang dinamakan resistensi sosial pertempuran kembang (perang kembang) yang keblinger bukan unjuk prestasi tetapi unjuk kebencian dan frustasi.
 Kelihatannya bukan di Jogja saja keadaan ini apalagi pandemi ini membuat anak remaja terkurung tetapi jiwa mereka sedang memberontak untuk tunjukkan jati diri walau salah jalan adanya.