Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kereta Malam

26 Oktober 2017   21:23 Diperbarui: 26 Oktober 2017   21:46 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"aku pulang sebentar mas, kita akan bersatu kan?" tanyanya padaku. 

"lis aku belikan sesuatu yang mungkin tiada nilai harganya buatmu" aku merogoh kantung jaketku, sementara kereta Jakarta surabaya lewat dimuka hidung kami yang transit dan naik kereta saling berebut keluar dan masuk kereta. 

"apa mas?" tanya dia padaku. "aku belikan cicin ini indah kan?" jelasku padaku. 

"ow..mas...ini terlalu mahal buatku ."gugup dan salah tingkah rono mukanya tersembur merah  apel. 

"mau kan?" tanyaku dia mengangguk ketika cicin itu aku berikan dijari manisnya.

 "semua terserah Allah Swt menentukan, kita hanya tetap berdo"a dan berusaha ya mas?" sendu karena jam di peron itu menunjukkan kereta arah Bandung  akan tiba dari arah stasiun Solo ke barat. 

"mas waktu akan  kembali satukan cinta ini kan?" tanya dia padaku 

"kenapa sayang?" kaget terasa degub jantungku serasa keras.

 "takdir dan nyata terserah padaNya kan mas?" jawabnya sendu. 

"kenapa?, aku tidak ingin ini pertemuan terakhir kita sayang" jawabku.

 "insyaallah maa, kita akan bersatu.disurga-surgaNya" jawabnya sedikit puitis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun