Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kehilangan

7 Juli 2017   11:29 Diperbarui: 7 Juli 2017   11:34 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"kekasih? istri, suami dan bahkan anak dilarang!"jawabnya tegas.

Harapanku meredup hanya hp yang bisa obati, percakapan, sms, sekali videocall denganmu.

**

"aku akan bertemu denganmu"rayuku

"aku sudah tua mas" jawabnya sendu

"masa karantina itu" selorohku

"kami terdampak radiasi nuklir mas perlu waktu bertahun-tahun untuk hilangkan" dia coba terangkan

"aku selalu mencintaimu sayang" kembali rayuanku padanya.

"aku kalau malam bersinar mas"  senyum itu

"kenapa sayang?" tanyaku

"aku akan. tetap bahagiakanmu mas walau apa terjadi bahkan ini..." jawabnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun