Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Tantangan Menulis Novel 100 Hari] Buku Biru 48 dan 49

6 Mei 2016   14:28 Diperbarui: 6 Mei 2016   15:16 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sampai hati ini lelah

entah kemana akan  berlabuh kelak

oleh alsayidja, aku masih dijogja mei2016

Hanya bait puisi pengisi selembar rindu indah dalam hatiku yang kutulis dalam handphoneku ini, rindu yang tak bisa terbatas waktu. Harapan yang membuat hati ini penuh ketidak pastian, hanya karena telepon mba Sri adalah salah satu yang membuat hati penuh dengan tanya apakah benar langkah mba Sri mencarikan istri  lagi, padahal aku juga tahu nafsu lelaki kadang sudah istri dua dirumah masih cari sana-sini  membuat kenyataan ini aku sedikit ngeper hatiku, tidak percaya akan bujukan mba Sri padaku ini.

Perasaan perempuan mana yang sanggup berdiri sendiri hidup sendiri tanpa suamai atau lelaki yang melindungi adalah hal mustahil yang bisa ku lakukan tetapi benar adanya inilah kebahagian yang aku rasakan yang dan sedikit nyaman karena ada dua anakku yang selalu bersamaku di balik senyum dan sedihku adalah nyata dan inilah ujian dari Allah swt yang membuat aku harus selalu tabah dalam hati dan kenyataan hidup ini.

Hidup yang serba membuat orang harus tahu dan pengen tahu urusan orang karena  media massa seakan mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat adalah kenyataan hidup dalam dunia digital serba medsos membuat kemudahan dalam hal ini aku pun menyadari, bertap medsos bagiku saekan berujung mata dua dan sekalaigus membuat hati ini sekan bingung menentukan hidup karena sangat mudahnya tipuan dunia digitas dunia maya ini.

“biru sedang apa libur begini?” yun meng add aku pagi ini

“masak”

“memang tidak  beli gudeg saja di Patangpuluhan?”

“anak-anak minta dibuatkan sop sosis kembang, Yun”

“ah enaknya aku akan mampir ini dari Bantul sama kakak”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun