“aku tidak mau tahu kisah nyata atau fiksi aku sudah suka pad anovelnya”
“apakah artinya?”
“hampir mirip dengan kehidupanmu Biru”
“aku tahu Yun..”
Aku bercerita lama tentang cinta yang pernah aku arungi rasakan dalam damai di hatiku, kadang perih juga terasanya amat dalam dan tidak bisa aku lupakan samapi detik ini, mengapa aku harus kamu khianati cinta suci ini? mengapa yang tidak aku cinta bisa meluluhkan hatiku yang keras ini? dan mengapa ?
Sejak aku fokus dalam kuliah dan bekerja di Jogja aku juga larut dalam cinta yang tidak pernah aku duga sebelumnya, benar mas Ganteng yang dulu saya kenal di senat itu coba mendekatiku dengan berbagai macam cara yang tidak pernah aku duga sebelumnya dari membuat tugas bareng mata kuliah yang sama dengan aku sampai kegiatan organisasi mahasiswa yang membuatku senang bukan main, dari KTI ya karya tulisa ilmiah yang aku sukai samapi susur pantai dan naik gunung merapi pernah aku jalani bersamanya, entah mengapa inilah kebetulan itu atau kesempatan dalam kuliahku kala itu.
“biru aku cinta padamu” kata mas ganteng itu
“aku tidak salah dengar ini?’
“aku mencintaimu”
aku benar-beanr takjub karena ini dia ucapkan waktu kami susur pantai di patai selatan tepatnya pantai indrayati di selatan Gunung kidul.
“Aku diam dan inilah cinta pertamaku dengan dia Yun”