“kenapa mba?”
“bapak ibu sudah kami beritahu tinggal kamu yang menentukan sikap”
“iya mba bagaimana?”
“aku butuh waktu..berpikir dan bernalar karena keputusan ini akan berpengaruh juga pada Dion dan Dinda kelak”
mereka diam seribu bahasa ini yang aku pelaajri dari sekolahku dulu, empati bolehjuga jangan memaksakan kehedak pada orang lain membuat malas saja untuk menanggapinya.
Tiba-tiba aku dapat sms dari seseorang
“maaf aku ad ayng nelpon nieh” kesempatan aku pergi dari meja dapur itu keluar di ruang tamu dan aku lihat smsnya>
“maaf bu liburan kemana kok sepia rumahmu?”
“Yun aku di Bantul”
“oh pantesan…buku baguss bangeet lho,…”
“kamu Yun tidak tahu po betap repotnya dolan ke sini”