Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Buku Biru 19, [Tantangan Menulis Novel 100 hari]

1 April 2016   21:02 Diperbarui: 1 April 2016   21:11 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“bagaimana dik BIru? “ desak mas Bejo padaku

“saya bersedia kalau tidak merepotkan aku mengajarnya  nanti”

“karena mas Bejo tidak punya anak aku jadi sepi ini Biru” keluh mba Sri padaku, memang meja makan ini sudah sepi  bapak dan ibu kekamar sentong agak jauh dari meja makan kami, sepi  dari anak-anak dan celotehnya setelah makan mereka pada keluar dan bermain di pendapa, hanya mba Min, aku dan dik Jun serta mas Bejo dan Mba Sri berada dimeja makan ini.

“akau mempertimbangkan mas Bejo untuk mengambil kamu istri kedua setelah aku bagaimana di Biru?” bagiamanapun inilah kekagetanku dan bagai halilintar yang menyambar kepalaku aku hampir tidak memperkirakan ternyata sampai begini keinginan mas bejao dan istrinya, aku akan dijadikannya istri kedua, aku diam dan diam

”dik Biru coba kamu pikirkan dan ini jelas ya kami pengen anak yang bisa membuat rumah kita nanti ramai kaya begini” kata mba Sri padaku.

Aku diam dan tidak maulah hatiku menolak keras

“nanti saya pikir-pikir dulu ya mba?”

semua diam dan senyap, aku jadi serba tak enak hati dibuatnya….

Apakah tahu

dalam hati

tidak terkira

bahkan lautan tidak dapat mengalahkanya

tentang hati yang harus tepat

memilihnya

 

awal april12016

BERSAMBUNG

-NOVELBUKUBIRUALSAYIDJA-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun