“ya , ngoten mas Dion” kata mba Min padanya,dia tetap bertanya, tuh Aku dan mba Min selalu kecipuhan, tidak enak menjawab pertanyaan yang selalu ada saja yang di tanyakannya padaku dan mba Min
“tempat pembuatan gula pasir dekat Kasongan ?”
“apa oh pabrik gula Madukismo? “ aku kaget
“didekatnya sebelah utara kasaongan ini,itu kelihatan cerobongnya”Dion senang banget baru kali ini ke Bantul naik sepeda motor.
“nanti kepantai juga ya mba?” rayu Dion pada mab Min
“pantai apa mas?” tanya mba Min balik bertanya padanya
“pantai Depok sama papa dan mama pernah kesana,enak tuh ikan bakarnya”
“Kamu memang tahu segalanya” kataku sedikit berteriak, karena tahu kan jalan Bantul ini benar-benar ramai kalau menjelang siang ini.
“ramai bu” kata mba Min
“benar aku tidak menyangka begini raai jalan Bantul sekarang” keluhku pada mba Min sepagi menjelang siang ini memang ramai orang pada kerja dan pada sekolah juga kuliah entah mengapa sekarang jadi ruwet begini jalannya tidak seperti dua tiga tahun lalu, arah Pojok Beteng Kulon, betapa sepeda , sepeda motor , mobil dan bis selalu bersamaan untuk memakai jalan ini.
Aku jadi teringat mas penulis buku itu dulu aku bertemu dengan mas penulis buku, tidak menyangka dia kuliah sambil jualan koran, aku terkagum-kagum dibuatnya, sementara aku dulu anak manja dan selalu semuanya di berikan oleh kedua orangtuaaku, mas semoga kamu tidak tiba-tiba muncul di hadapanku sekarang.