Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Buku Biru17, [Tantangan Menulis Novel 100 Hari]

30 Maret 2016   16:14 Diperbarui: 30 Maret 2016   16:38 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku akan memulai petualangan ini dengan jagoan kecilku

entah mengapa hati selalu berdebar bila memulai yang baru

ke Bantul

dengan segala hati

membuat ceria kembali

Maret 3032016

Baru hari ini Dion dan aku naik motor sendirian kearah Bantul yang ternyata lebih asyik dan menyenagkan dion, bertiga memang karena mba Min juga ikut dengan aku naik boncengan tiga dengan senangnya Dion senang menuju rumah nenek dan kakek ya bapak dan ibu mas Harun.

‘Memang kita mau mampir kemana ke selatan ini mama?”

“mau mampir  ke Kasongan melihat keramik dulu po Dion?”

“y apa itu mama?”

“Itu yang buat tempat celengan, tempat alat menabung dari tanah liat”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun