[caption caption="alsayidja.paint"][/caption] cerita yang kemarin
Buku Bru
Al Murru'ah Sayyid Jumi Anto
No peserta :62
Jumlah kata: 617
#TantanganMenulisNovel100Hari
Minggu yang haru
Entah mengapa cuaca Yogya akhir-akhir ini seperti hatiku juga , betapa sekArang panas membara besok mendung dan juga hujan deras, perasaan aku atau bukan inilah alam ada yang maha mengaturnya.
“mama kita jalan-jalan ya?”
“kemana kakak?”
“jadi ke Alun-alun Selatan to ma, mau naik andong atau becaK , berkeliling dan..”
“makan bubur ayam atau gudeg pakai paha…” kami tertawa kecil
“kaka tidak ajak adik ikutan ya?” tiba-tiba Dion datang sambil disuapi mba Min,
“ya ikutan, kita berempat…” mereka berpadangan dan tidak yakin dengan jawaban mamanya itu
“Horee…ayo mba Min kita ke alun-alun selatan, jalan-jalan” terian Dion senang banget!.
“mba Min ikutan , tapi kita mau naik bis kota atau naik taksi mama?”
“bagaimana kalau jalan kaki??”
“tidak mauuuu…”mereka berdua kompak tidak mau, lalu mam Biru menelepon taksi
“sepeda lipatnya boleh di bawa ya mama?”
“boleh saja”
“mama belikan Bubur ayam nanti ya?”
“oke tidak akan lupa mama sama kamu Dion” dipeluknya anak kedua ini dengan sayangnya dan dirangkulnya anak pertama juga disebelah kanannya. Mba Min membenahi apa yang akan dibawa hari itu ada sepeda lipat kecil dan sangu makanan kecil kesukaan Dion dan Dinda.
Taksi datang dan mereka senang sekali ke alun-alun selatan ini sudah banyak yang berolah raga sepagi ini dan banyak juga yang sengaja berjualan makanan khas dari beberapa daerah juga ada, ramai dan inilah kesukaan mereka tidak putus juga.
“mass aku bersama anakmu tidak lupa kami akan akan sempatkan ke alun-alun selatan ini untuk mengenangmu dan membuat hatimu senang disana”
Dinda mengendari sepeda lipatanya dan Dion merengek untuk beli bubur ayam sementara mba Min mengikuti kemana Bu Biru berjalan mengikuti anaka keduanya Dion mencari bubur ayam,
“mas beli empat ya”
“ya bu”
“ jangan lama ini anak saya agak rewel”
“biasa bu anak-anak , eh ini hmm Bu Biru ya?”
“ya pak” sambil melihat penjual itu melayani, memang penjual bubur ayam itu sudah menjadi langganan keluarga kecil itu sejak pertama kali sering dolan di alun-alun kidul ini.
“ikut prehatin dan sedih ya bu "kata istri penjual bubur itu
“terimakasih bu”
Mereka menerima empat bungkus bubur ayam itu dan memanggil Dinda untuk makan bersama mereka
“Kakak kesini sudah jadi ini bubur ayamnya”
“ya ma tanggung, aku kesitu mama “
mereka makan di meja yang sengaja di pajang lesehan di sudut alun-alun tempat mereka makan, kecuali Dion yang masih merengek minta disuapi oleh mamanya
“mba Min nih Dion tidak mau makan sendiri”
“biarin ya mba Min?”
Rasa gembira minggu ini menyeruak dihati mereka dan seakan sang waktu tersenyum dan gembira di pagi itu, ditengah mereka makan ada dua orang lelaki dan perempuan yang juga datang dilesehan bubur ayam ini.
“mama om Yanto itu”
“ya sst jangan berisik kalau makan ya”
“eh sedang disini juga?”
“ya om sama mama dan adik dan yu Min”
“ bagaimana kabar bu Biru ?’
“sehat, terimakasih sebelumnya sudah menolong Dinda”
“sama-sama bu , perkenalkan ini Lis tunangan saya”
“ya ini mamanya Dinda, sok ngerepoti mas Yanto, maaf ya mba Lis?”
Mereka tersenyum, tetapi hati Lis agaknya tidak terima di gamitnya dan dibisiknya ditelinga Yanto
“mas ini kan jandanya mas Harun itu to?”
“he kenapa kamu mau merusak suasana pagi ini?”
“tidak sering ya?”
“apa?”
“antar jemput anaknya?’
“kami seperti saudara Lis, ayo makan buburnya ya?”
Lis melihat betapa cantik bu Biru manis dan cantik walau sudah punya dua anak dan itu tahi lalat didagunya sangat membuat pria manapun tertarik padanya.
“kok diam Lis?”
“eh, hmm, cantik benar bu Biru..”
“kamu mengapa ?’
“tidak mas , muji saja kecantikannya”
“istri mantan atasanku aku harus hormati beliau Lis” berbisik padanya
Tampak mama Biru sedang menyuapi anaknya lebih dari dua meja letak duduk mereka dari dua insan ini karena tempat duduknya. Agaknya ada rasa cemburu di hati Lis tetapi tidak diungkapkan kepada sang calon suaminya ini.
BERSAMBUNG..
-novelbukubiru-alsayidja-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H