“mama belikan Bubur ayam nanti ya?”
“oke tidak akan lupa mama sama kamu Dion” dipeluknya anak kedua ini dengan sayangnya dan dirangkulnya anak pertama juga disebelah kanannya. Mba Min membenahi apa yang akan dibawa hari itu ada sepeda lipat kecil dan sangu makanan kecil kesukaan Dion dan Dinda.
Taksi datang dan mereka senang sekali ke alun-alun selatan ini sudah banyak yang berolah raga sepagi ini dan banyak juga yang sengaja berjualan makanan khas dari beberapa daerah juga ada, ramai dan inilah kesukaan mereka tidak putus juga.
“mass aku bersama anakmu tidak lupa kami akan akan sempatkan ke alun-alun selatan ini untuk mengenangmu dan membuat hatimu senang disana”
Dinda mengendari sepeda lipatanya dan Dion merengek untuk beli bubur ayam sementara mba Min mengikuti kemana Bu Biru berjalan mengikuti anaka keduanya Dion mencari bubur ayam,
“mas beli empat ya”
“ya bu”
“ jangan lama ini anak saya agak rewel”
“biasa bu anak-anak , eh ini hmm Bu Biru ya?”
“ya pak” sambil melihat penjual itu melayani, memang penjual bubur ayam itu sudah menjadi langganan keluarga kecil itu sejak pertama kali sering dolan di alun-alun kidul ini.
“ikut prehatin dan sedih ya bu "kata istri penjual bubur itu