Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Presiden Petruk, Kehilangan Penghapus

4 Januari 2016   22:16 Diperbarui: 4 Januari 2016   23:04 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

penghapus, stip…”aku lupa menaruhnya

“oh itu di loker bapak lupa ya?” kata garen sambil membuka loker

“terimakasih bagong , mas gareng lega saya” kata bapak presiden

“Kok bisa?” tanya bagong heran

“ini manfaatnya  lebih besar daripad absen, absen tanda tangan atau sidik jari”kata pak presiden

“memang bisa apa?” tanya gareng

‘menghapus masalah dan menyetip yang tidak sejalan dengan pemerintahanku “

“oh…kok ngono?’ kalu begitu tidak akan kutunjukan penghapus ini “ kata gareng sedikit dongkol

“ya dari pada sidak dan menambah masalah lebih baik, ya di hapus saja pejabat/pns/asn yang bandel itu hahahhaha…” tawa bagong

Yup benar, mengapa harus ada sidak bila habis libur panjang?” bukankan prei dan libur adalah hak bagi pekerja yang jenuh karena “kerja dan kerja” bukankah begitu

Bahkan pak presiden Petruk saja barusan tahun baruan dengan melihat matahari terbit .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun